Advertorial
Intisari-Online.com -Ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat meningkat lagi.
Perang urat saraf antara keduanya benar-benar membuat warga dunia cemas dan bertanya-tanya: sampai kapan kekacauan ini akan berujung?
Pemimpin Korut Kim Jong-un baru-baru ini telah menanggapi ancaman tindakan militer AS. Ia memperingatkan bahwa negaranya bisa meluncurkan senjata nuklir yang kuat melewati Samudra Pasifik.
Senjata yang dimaksud oleh Kim adalah bom hidrogen atau h-bomb.
(Baca juga:Korea Utara Uji Coba Bom Nuklir Hidrogen, AS Pun Segera Siapkan Kekuatan Militer untuk Menggempurnya)
Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho mengatakan kepada wartawam di New York bahwa bom yang akan diluncurkan itu bisa berarti tes bom hidrogen terkuat di Samudra Pasifik.
“Mengenai tindakan mana yang harus diambil, saya tidak begitu tahu karena ini adalah kehendak Kim Jong-un,” ujarnya, dilaporkan Metro.co.uk.
Menanggapi pidato Presiden Trump kepada dewan PBB, Kim Jong-un mengatakan bahwa negaranya siap untuk “menyambut” gertakan Amerika.
“Saya sekarang sedang berpikir keras tentang tanggapan apa yang dapat dia harapkan saat mengizinkan kalimat eksentrik semacam itu untuk menjejal lidahnya,” kata Kim Jong-un.
Kim juga yakin ia bisa “menjinakkan” laki-laki dengan rambut putih ikonik itu.
Apa itu bom hidrogen?
Korea Utara telah meledakkan bom hidrogen dengan daya ledak begitu kuat di lokasi uji coba nuklirnya di timur laut negara tersebut.
Dampak ledakan itu sendiri sangat besar, menyebabkan gempa berskala 6,3 magnitudo. Goncangan akibat ledakan itu bahkan dirasakan hingga perbatasan Korut-China di Yanji.
Untuk mempermudah bayangan kita, bom hidrogen ini 16 kali lebih kuat dari bom AS yang dijatuhkan di Hiroshima pada Agustus 1945.
Bom hidrogen, yang juga dikenal sebagai bom termonuklir, menggunakan fusi—atau nuklei atom yang datang bersamaan—untuk menghasilkan neutron dan energi yang lebih tinggi.
Setelah itu, energi ini digunakan untuk memulai perpaduan “berat” jenis hidrogen di bagian lain dari bom—yang memicu reaksi nuklir lebih banyak.
Dan reaksi ini akan menghasilkan energi peledak yang sangat besar.
Jika bom ini meledak, kerusakan paling banyak disebabkan oleh gelombang kejut setelah ledakan nuklir karena ia mengandung sebagian besar energi yang dilepaskan.
(Baca juga:Ada Guncangan Kuat di Korea Utara, Dipastikan Akibat Uji Coba Nuklir)
Dikenal sebagai bom termonuklir karena suhu sangat tinggi diperlukan untuk memulai reaksi fusi.
Asal tahu saja, teknologi bom hidrogen lebih canggih dibandingkan bom atom dan disebut bisa melenyapkan seluruh kota.
Uji coba bom hidrogen di luar Korut akan menjadi indikasi paling jelas bahwa tindakan militer bisa terjadi antara kedua negera yang akhir-akhir ini gemar gontok-gontokan itu.