Intisari-Online.com - Selain teror, bom nuklir merupakan salah satu ancaman serius. Lalu bagaimana agar saya bertahan dari serangan bom nuklir?
Michael Dillon, seorang peneliti dari Lawrence Livermore National Laboratory menerbitkan studi yang menjelaskan cara untuk menyelamatkan diri dari bom nuklir.
(Inilah 10 Tempat Uji Coba Nuklir yang Sangat Berbahaya, Jangan Pernah Coba-coba Ke Sana, Ya!)
Skenario
Sebuah bom nuklir jatuh di kota kita yang kekuatannya sekitar 15 kiloton, lebih kuat dari bom yang jatuh di Hiroshima. Cara paling mudah adalah menghindari lokasi jatuhnya nuklir sejauh mungkin. Sebab kita bicara mengenai paparan radiasi.
Ketika bom nuklir jatuh, maka tanah, puing-puing, debu, dan abu akan menguap oleh angina. Carilah tempat yang baik untuk bersembunyi. Tempat yang tidak terkena udara dari luar. Kemudian tunggu sampai tim penyelamat membantu kita.
(Air Force One, Pesawat Kepresidenan AS Seharga Rp8,7 Triliun yang Kebal Ledakan Nuklir)
Pemerintah AS merekomendasikan tempat bersembunyi di sebuah gedung yang sudah dipilih. Tempat ini biasanya berbahan batu bata dan tidak ada jendela. Bersembunyilah di basement gedung yang tingginya maksimal lima lantai. Ini menghindari gedung jatuh dan bisa menyelamatkan diri dari radiasi.
Atau bersembunyi di bawah meja kayu di rumah masing-masing. Ini bisa mengurangi jumlah radiaso sampai setengah.
Lalu bagaimana jika kita berada di tempat terbuka?
Menurut Dillon, jawabannya tergantung seberapa jauh kita dari ledakan. Jika kita berada di sebelah tempat penampungan yang baik ketika bom meledak, tunggu di sana sampai tim penyelamat datang.
Jika kita belum berada di tempat penampungan, tapi tahu di mana tempat yang aman, seperti sebuah bangunan apartemen yang besar dan bisa ditempuh dalam waktu 5 menit segera ke sana. Tetapi lebih bagus jika kita menemukan sebuah bangunan berdinding tebal. Namun maksimal waktu hanya 15 menit.