Advertorial

Menlu Korut: Ancaman Trump Seperti Anjing Menyalak yang Tidak akan Pernah Bikin Takut

Ade Sulaeman

Penulis

Ancaman Trump bahwa AS bisa melancarkan serangan militer ke Korut kapan saja itu teryata sama sekali tidak membuat Kim Jong Un gentar.
Ancaman Trump bahwa AS bisa melancarkan serangan militer ke Korut kapan saja itu teryata sama sekali tidak membuat Kim Jong Un gentar.

Intisari-Online.com - Bukti bahwa ancaman yang kerap dilontarkan Presiden AS Donald Trump kepada Korut menggunakan kata-kata mengerikan seperti ingin menghancurkan total korut, membuat seluruh Korut menjadi lautan api, dan kata-kata sangar lainnya tidak mempan sama sekali makin jelas.

Pasalnya ancaman-ancaman dari AS dan sangsi ekonomi yang telah dijatuhkan PBB ternyata tidak membuat Korut kapok melakukan uji coba peluncuran rudal balistik dan peledakan bom nuklir, tapi Korut malah makin semangat untuk melakukannya.

Ancaman Presiden Trump bahwa AS bisa melancarkan serangan militer ke Korut kapan saja dan serangan itu bisa menghancurkan leburkan seluruh wilayah Korut, teryata sama sekali tidak membuat Kim Jong Un gentar.

Kim Jong Un yang sudah bosan dengan seringnya Presiden Trump melontarkan kata-kata ancaman yang tidak pernah terwujud bahkan menjuluki Presiden AS yang juga seorang pebisnis itu sedang mengalami kelainan mental (mentaly deranged).

Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong Ho, yang hadir dalam acara Sidang Umum PBB di New York (21/9/2017) dan selalu menjadi pusat perhatian media AS bahkan secara terang-terangan mengatakan ancaman-ancaman yang selalu dilontarkan Presiden Trump kepada Korut "seperti anjing menyalak yang tidak akan pernah membuat takut Korut".

Sikap Korut yang tidak takut dan tidak mau menggubris baik ancaman dari Presiden Trump maupun sangsi ekonomi dari PBB, kali ini diwujudkan oleh ancaman Kim Jong Un yang ingin melakukan uji coba peluncuran rudal balistik berhulu ledak bom hidrogen di kawasan Laut Pasifik.

Jika rencana Korut untuk menguji coba bom hidrogen yang akan diluncurkan menuju Laut Pasifik itu terjadi akibat yang ditimbulkan pasti akan lain mengingat rudal balistik yang diluncurkan bukan merupakan "rudal kosong"karena telah memuat hulu ledak bom hidrogen.

Bom hidrogen yang merupakan bom nuklir berkekuatan ganda, pasalnya setelah meledak pada tahap pertama, akibat efek panas yang begitu tinggi akan menciptakan ledakan kedua pasti akan menyebabkan hal serius di Lautan Pasifik baik dari sisi lingkungan maupun gelombang lautnya.

Ancaman Korut untuk menguji rudal berhulu ledak bom hidrogen itu juga bukan sekedar omong kosong karena Korut pernah sukses menguji coba ledakan bom hidrogen pada 3/9/ 2017 lalu.

Artikel Terkait