Advertorial

Sadis! Hanya karena Ingin Masuk ISIS, Laki-laki Ini Membunuh Istri di Depan Tiga Anaknya

Moh Habib Asyhad

Penulis

Laki-laki berusia 35 tahun dari Broadmeadows itu membunuh istrinya yang menentang niat dia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
Laki-laki berusia 35 tahun dari Broadmeadows itu membunuh istrinya yang menentang niat dia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.

Intisari-Online.com -Entah apa yang ada di benak laki-laki asal Melbourne, Australia ini. Hanya karena ingin bergabung ISIS, ia tega membunuh sang istri di depan tiga anaknya.

Di depan pengadilan, ia mengakui kesalahannya itu.

Laki-laki berusia 35 tahun dari Broadmeadows itu membunuh istrinya yang menentang niat dia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.

(Baca juga:Ditangkap Pasukan Irak, Gadis 16 Tahun yang Pernah Kabur dari Rumah untuk Gabung ISIS Ini Hanya Ingin Ini, Ayahnya pun Pingsan)

Dari dokumen yang ada, anak-anaknya mengaku menyaksikan ayahnya menggunakan pisau membunuh si ibu di ruang keluarga rumah mereka, Juni tahun lalu.

Kepada penyidik, salah satu dari tiga anak itu mengatakan bahwa tubuh ibunya terlihat berlumuran darah.

Mereka juga bilang bahwa ayah mereka membungkus tubuh si ibu yang berusia 27 tahun dengan lakban elektrik, plastik, dan sebuah seprai sebelum memasukkannya di bagasi mobilnya.

Ada dugaan bahwa pelaku menaruh anak-anaknya di mobil dan menyetir ke padang rumput di sebelah lapangan tenis di wilayah Dallas. Di sanalah ia membuang tubuh istrinya itu.

Setelah itu, dia membawa anak-anaknya ke sebuah toko roti untuk membeli kue.

Sebelumnya laki-laki itu mengaku kepada saudara iparnya kalau ia bertengar dengan istrinya itu.

Isi pertengkaran adalah tentang niatnya untuk pergi ke Suriah bergabung dengan kelompok teroris ISIS.

Bahkan dia semmpat menyayat tangan istrinya dengan pisau enam bulan sebelum kematiannya.

(Baca juga:Dua Tahun Jadi Simpatisan ISIS di Suriah, Nurshadrina: Perempuan Hanya Dianggap Sebagai Pabrik Anak)

Saat sidang yang mendengarkan keterangannya di pengadilan, pria itu meyakini istri keduanya itu adalah agen intelijen Australia (ASIO).

Pria itu tidak bisa dibuka jati dirinya berdasarkan perintah pengadilan untuk melindungi identitas anak-anaknya.

Ia mengaku bersalah di Pengadilan Tinggi Victoria untuk tindakan pembunuhan dan akan menjalani sidang, sebelum vonis pada November mendatang.

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingin Gabung ke ISIS, Suami Bunuh Istri di Depan Tiga Anaknya")

Artikel Terkait