Di sinilah Jenderal Yani bekerja setiap hari, rata-rata tiga setengah minggu setiap bulannya; sedangkan yang satu minggu dipergunakah untuk inspeksi ke daerah.
Di belakang meja itu Jenderal Yani mengerjakan surat-surat masuk, membuat keputusan-keputusan dan surat-surat perintah, diselingi kunjungan tetamu atau rapat-rapat di ruang kerja itu juga dengan anggota-anggota staf.
Diantara surat masuk kadang-kadang ada surat permohonan dari prajurit tak dikenal yang minta banyuan misalnya untuk khitanan anaknya.
Diberikan juga sekadar bantuan berupa uang barang 5-10 ribu. Sifat Pak Yani tidak dapat menolak permintaan sampai dari calon mahasiswa yang minta tanda tangannya dalam masa prabakti.
Tamu-tamu asing yang menemui Pak Yani terkesan oleh kelancarannya dalam bahasa Inggris disamping bahasa Belanda. Juga oleh ketepatannya dalam hal waktu.
Hanya terhadap tamu-tamu bangsa sendiri Pak Yani menyesuaikan diri dan lebih bebas dalam hal waktu.
Sebelum duduk di belakang meja, sejak dari rumah Pak Yani telah mempunyai gambaran tentang persoalan-persoalan dan keputusan-keputusan yang akan diambilnya.
la mempunyai kebiasaan yang "aneh" seperti halnya dengan sementara orang berbakat tinggi. Bangun tiduf kira-kira jam 6 pagi, Pak Yani terus minum kopi.
Kemudian sambil membawa catatan dan bolpen masuk kamar kecil yang selalu bersih sekali – kadang-kadang kopi dibawa. Disitu Pak Yani memikirkan hal-hal yang akan ia kerjakan hari itu. Setelah itu makan pagi sambil membaca koran.
Menjelang jam 9 berangkat ke kantor. Pulang sekitar jam setengah dua. Sampai di rumah tukar pakaian sport, makan, lalu pergi main golf (dulu tenis) di lapangan Rawamangun.
Sekitar jam 6 sore pulang mandi, menerima tamu-tamu sampai kira-kira jam 9. Sekitar jam 10 tidur dengan didahului baca-baca, jika tak ada acara resmi.
Seperti dikatakan, Jenderal Yani secara teratur meninjau daerah-daerah. "Sampai kini almarhum adalah satu-satunya Menteri Panglima Angkatan Darat yang sudah mengadakan inspeksi di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Irian Barat", demikian salah seorang pembantu dekat Pak Yani.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR