Find Us On Social Media :

Gempa Bumi Berskala 9.0 Richter Pernah Melanda Jepang dan Picu Kebocoran Nuklir, Begini Cara Tim SAR Dunia Mengatasinya

By Moh Habib Asyhad, Senin, 11 September 2017 | 19:20 WIB

Penanganan Nuklir

Pasca gempa dan Tsunami di Jepang masalah yang kemudian muncul adalah masalah pengungsi yang mencapai lebih dari 340 ribu orang.

Semua pengungsi mengalami krisis air bersih, kekurangan makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan tempat tinggal.

Pasukan Bela Diri Jepang pun segera dikerahkan untuk mengatasi krisis disusul bantuan dari berbagai negara yang terus berdatangan.

Jepang bahkan minta secara khusus kepada negara-negara yang sudah pengalaman menangani bencana dan memilik fasilitas memadai seperti tim SAR dari Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan AS.

Jepang juga meminta agensi lembaga luar angkasa JAXA untuk melakukan foto satelit terhadap lokasi bencana sehingga berdasar foto-foto satelit itu para relawan dan tim SAR yang datang dari berbagai negara bisa segera bekerja secara terkoordininasi  dan saling bersinergi.

Sesuai yang diminta Jepang secara khusus, AS kemudian mengirimkan tim dalam jumlah besar untuk mengatasi bencana di Jepang melalui operasi kemanusiaan bertajuk Operation Tomodachi.

(Baca juga: Meksiko Dihantam Gempa: Ini Adalah Gempa Bumi Terbesar dalam Sejarah Meksiko)

Kekuatan tim penolong yang dikerahkan antara lain kapal induk USS Ronald Reagan dan kapal-kapal pengiringnya, unsur kekuatan udara USAF yang selanjutnya berpangkalan  di Yokota Air Base, tim SAR khusus yang dikirim oleh Office of Foreign Disaster Assistance yang kekuatannya terdiri Urban Search and Rescue California Task Force 2 dan Virginia Task Force 1.

Selain menangani para korban gempa dan Tsunami, tim SAR dari AS juga bekerja untuk membenahi  fasilitas di Sendai Airport bekerja sama dengan tim SAR dari Kanada.

Seperti AS yang mendapat permintaan khusus dari Jepang, Australia yang juga mendapat permintaan khusus juga mengirimkan dua kapal perang HMAS Sydney dan kapal pendarat tank HMAS Tobruk yang dilengkapi sejumlah helikopter, pasukan zeni dan tim medis sesuai yang diminta oleh pemerintah Jepang.

Peralatan yang dibawa tim SAR juga disesuaikan dengan tugas berat yang dikerjakan seperti alat berat yang mampu mengangkat benda seberat 20 ton dan logistik dalam jumah besar.