Find Us On Social Media :

Gempa Bumi Berskala 9.0 Richter Pernah Melanda Jepang dan Picu Kebocoran Nuklir, Begini Cara Tim SAR Dunia Mengatasinya

By Moh Habib Asyhad, Senin, 11 September 2017 | 19:20 WIB

Belum lagi kota-kota di Prefektur Miyagi yang terhantam gelombang Tsunami sepanjang pantai dengan jarak hingga 670 km telah menghancurkan kota-kota penting seperti Hokkaido, Oarai, Ibaraki, Erimo, dan lainnya

Tapi di antara kota-kota lainnya yang dihantam Tsunami, gelombang Tsunami yang menghantam kawasan Ryori Bay, Ofunato termasuk paling tinggi karena gelombangnya mencapai ketinggian hingga lebih dari 30 meter.

Dengan ketinggian gelombang Tsunami seperti itu kawasan lereng pegunungan yang seharusnya aman ternyata bisa tersapu hingga sepanjang 400 meter.

Di kawasan Miyako dan Tohoku yang terletak di Perfektur Iwate gelombang Tsunami bahkan mencapai ketinggian 40,5 meter.

Ketinggian gelombang Tsunami ini bahkan  menjadi gelombang Tsunami tertinggi yang pernah terjadi dalam sejarah serangan Tsunami di Jepang.

Tidak hanya jutaan bangunan dan infrastruktur saja yang hancur, Tsunami yang muncul akibat gempa juga menyebabkan kerusakan instalasi dan reaktor nuklir tenaga listrik di kawasan Fukushima.

(Baca juga: Inilah Pertempuran Laut yang Membuat Militer Amerika Serikat Menemukan Jalan Mengalahkan Tentara Jepang pada Perang Dunia II)

Kerusakan reaktor nuklir itu lebih banyak berpengaruh secara psikologis kepada penduduk jepang.

Pasalnya trauma bom atom yang pernah menghantam Jepang pada masa PD II seolah bangkit lagi. Akibat bocornya reaktor nuklir itu penduduk yang tinggal dalam radius 20 km terpaksa harus diungsikan.

Akibat kebocoran reaktor nuklir sebanyak sebelas reaktor listrik tenaga nuklir di Jepang langsung ditutup sehingga dalam waktu yang sama kota-kota di Jepang yang sedang terkena bencana dilanda padamnya listrik.

Untuk menangani kebocoran reaktor nuklir ketika sumber arus listrik dimatikan sebenarnya sudah tersedia diesel yang berfungsi sebagai penggerak air yang berungsi sebagai pendingin reaktor.

Tapi sejumlah mesin diesel cadangan itu ternyata rusak akibat hantaman Tsunami. Demi menghindari ancaman radisai nuklir lebih dari 200.000 orang kemudian diungsikan secara tergesa-gesa.