Find Us On Social Media :

Ada Indonesia di Tram dan Bus Italia, Kok Bisa?

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 9 September 2017 | 15:20 WIB

Intisari-Online.com - Ada nama Indonesia di tram dan bus-bus Italia. Nama-nama itu, yang sejatinya iklan promosi komoditas ekspor dan pariwasata, muncul secara luas di tiga kota: Roma, Milan, dan Napoli.

Tram, sarana transportasi utama di Milan dan bus kota di Napoli dihiasi dengan gambar produk ekspor dan objek wisata pulau Komodo.

Di Roma dan Napoli, poster produk dan obyek wisata Indonesia juga menghiasi beberapa sudut dari distrik bisnis dan pusat wisata kedua kota tersebut.

(Baca juga: Bukan Thailand, Surga Durian Itu Bernama Indonesia)

Menandai peluncuran iklan promosi ini pada Jumat (8/9), KBRI Roma dan kantor Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Milan menyelenggarakan acara budaya di Piazza Cairoli-Castello, yang merupakan salah satu pusat wisata di kota Milan.

Tari Topeng Bali oleh seniman Italia, Enrico Masseroli mengundang perhatian warga sekitar dan wisatawan yang memadati Piazza Castello, demikian KBRI Roma dalam siaran persnya pada Jumat ini.

Kepala ITPC Milan, Agung Pramudya mengatakan, penampilan budaya dan promosi perdagangan di Piazza Castello dapat terselenggara berkat dukungan Walikota Milan dan Operator Tram di Milan (Azienda Trasporti Milanesi).

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menyatakan, iklan promosi produk dan objek wisata di Indonesia adalah bagian dari upaya meningkatkan ekspor ke Italia dan menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Menurutnya, penggunaan media luar ruang seperti alat transportasi umum untuk promosi akan melengkapi upaya promosi lainnya seperti penyelenggaraan berbagai forum bisnis, seminar investasi, penggalangan pengusaha serta kerja sama dengan kamar dagang dan asosiasi industri maupun pertunjukan budaya.

"Dengan upaya terpadu di semua lini promosi, kita optimis  ekspor ke Italia dan kunjungan wisatawan ke Indonesia akan terus meningkat sejalan dengan kondisi ekonomi global dan perekonomian Italia yang semakin baik", ungkap Dubes Esti optimis.

Lebih lanjut, Dubes Esti juga memaparkan bahwa target pertumbuhan ekspor ke Italia antara  15 persen hingga 20 persen akan dapat dicapai dalam tahun ini.

Dalam periode Januari-Juni 2017,  ekspor ke Italia telah naik sebesar 21,95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

(Baca juga: Organ Bocah Amerika Ini Membantu Laki-laki Italia Hidup Hingga Dua Dekade dan Menginspirasi Satu Italia)

Wakil Ketua Kamar Dagang Urusan Asia Tenggara di Milan, Roberto Zoppi menyambut baik peningkatan peningkatan nilai perdagangan di semester pertama 2017, khususnya ekspor Indonesia ke Italia.

Menurutnya, program promosi pada alat transportasi akan membantu meningkatkan ketertarikan berbagai kalangan mengenai potensi bisnis dengan Indonesia. Selanjutnya, Roberto Zoppi yakin bahwa iklan promosi ini akan sangat bermanfaat untuk mendorong peningkatan wisatawan ke Indonesia. .

Iklan promosi KBRI Roma dan ITPC terpampang pada Tram yang melintasi distrik bisnis dan objek wisata di Milan, antara lain lokasi bersejarah seperti Duomo, Kawasan Bisnis Via Torino, Kantor Kamar Dagang Milan di Via Meravigli, Palazzo di Giustizia, Largo Augusto, Corso Porta Vittoria, Stasiun Kereta Porta Vittoria dan Corso Magenta (di sana terletak Gereja Santa Maria Della Grazie yang menjadi tuan rumah lukisan mural karya Leonardo da Vinci, “The Last Supper”) dan berakhir di stadion sepak bola San Siro.

Promosi produk pertanian

Atase Pertanian KBRI Roma, Yusral Tahir menyatakan bahwa promosi media luar tersebut tidak hanya untuk mempromosikan komoditas unggulan Indonesia seperti sawit, kopi dan karet serta promosi objek wisata, namun juga sekaligus sebagai langkah proaktif untuk mengimbangi kampanye negatif terhadap sawit Indonesia.

Karena itulah, maka salah satu  desain mengambil tema komoditas sebagai sumber energi terbarukan, lanjut Yusral.

Yusral Tahir juga mengungkapkan bahwa  konsumen di Italia sebenarnya sangat dewasa sehingga relatif tidak mudah terpengaruh kampanye negatif terhadap komoditas sawit.

Hingga saat ini, sawit tetap menjadi salah satu campuran utama dalam produk makanan, kosmetik serta digunakan dalam program green energy di Italia.

Meskipun demikian, "KBRI Roma tetap mengkampanyekan sawit Indonesia sebagai komoditas yang tidak merugikan kesehatan dan perkebunan sawit telah dikelola dengan mengedepankan perlindungan lingkungan", ungkap Yusral.

Sementara itu, Atase Perdagangan, Sumber Sinabutar menambahkan bahwa promosi sawit memang penting karena ekspor terbesar Indonesia ke Italia adalah sawit, dengan nilai $ 642 juta dollar pada 2016.

(Baca juga: Belajar Industri Pariwisata dari Negara dengan Industri Pariwisata Terkuat di Dunia)

Dikatakan, iklan di media luar tersebut berpengaruh langsung terhadap upaya promosi komoditas ekspor Indonesia ke Italia.

Kini KBRI Roma dan ITPC semakin banyak menerima permintaan informasidari kalangan swasta Italia yang tertarik untuk menjajagi impor berbagai produk dan komoditas dari Indonesia.

Italia merupakan salah satu mitra terpenting Indonesia di Uni Eropa dengan total nilai perdagangan bilateral mencapai 2,95 miliar dollar pada 2016.

Berbeda dengan perdagangan bilateral dengan negara-negara maju lainnya, hubungan perdagangan dengan Italia menguntungkan Indonesia dan mampu mencetak surplus hingga lebih dari  100 juta dollar pada 2016.

Ekspor terbesar Indonesia ke Italia termasuk sawit, kopi, tekstil, alas kaki, produk dari karet dan polyester

Sementara itu, Indonesia banyak mengimpor barang modal dari Italia seperti mesin industri serta barang konsumsi.

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Tram dan Bus Italia Dihiasi Iklan Promosi Ekspor dan Wisata Indonesia")