Intisari-Online.com -Berbagai cara dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisatanya, salah satunya adalah memilih duta pariwisata yang dianggap mumpuni. Tidak main-main, beberapa artis dipersiapkan Kementerian Pariwisata menjadi duta pariwisata Indonesia.
Nama-nama itu antara lain adalah Raffi Ahmad, Nagita Slavina, dan Kartika Putri. Tidak hanya mereka, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esty Reko Astuty mengatakan Kementerian Pariwisata telah mempersiapkan beberapa nama yang potensial lainnya untuk dijadikan endorser.
“Kita memang sudah ada beberapa list endorser lagi yang mempunyai potensi. Untuk ke depannya akan melihat perkembangan (Raffi) dahulu dan dalam waktu dekat akan menyusul nama-nama endorser lain,” ujar Esty Reko, seperti dilansir dari Kompas.com.
Nama-nama endorser tersebut dilihat berdasarkan kriteria social engagement yang tinggi seperti like di Facebook dan jumlah follower di Instagram. Tak hanya itu, artis tersebut juga harus memiliki background yang bagus di mata masyarakat.
Oleh Esty, Raffi Ahmad dianggap masuk kedalam kriteria tersebut. Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan Raffi Ahmad dinilai merupakan salah satu endorser Indonesia terbaik, bahkan produktivitasnya disamakan dengan beberapa artis dunia seperti David Beckham. Dalam waktu delapan bulan, akun instagram Raffi Ahmad mencapai 9,3 juta, sedangkan Twitter mencapai 7,2 juta followers.
Untuk membuat trending topic tidak mudah, tetapi jika pihak yang menyampaikan informasi itu adalah orang yang tepat, tentu akan menjadi lebih mudah. Ia memberi contoh saat Raffi posting di medsos bisa mendapatkan 50.000 like. Untuk menjadi trending topic, menurut Esty cukup dengan 20.000 like dari seorang publik figur.
Langkah kongkrit yang akan dijalankannya ke depan agar selaras dengan program Kementerian Pariwisata lainnya ialah integrasi berbagai media, yaitu paid media, own media, dan earn media. Paid media sendiri merupakan media konvensional seperti televisi, online, dan cetak.
Lalu own media adalah media-media formal yang dimiliki lembaga tertentu, seperti situs online Kementerian Pariwisata, situs online pemerintah daerah, penyedia pariwisata, dan yang lainnya. Sedangkan earn media ialah media kekinian termasuk sosial media milik endorser.
Selain Raffi dan para artis, dirinya mencontohkan endorser kelas dunia yang sangat potensial bagi Indonesia. Salah satunya ialah Professor Phillip Hotler, seorang tokoh marketing dunia. “Kita harus mengakui, brand kita itu belum kuat, maka harus dibantu endorser yang lebih kuat dari brand tersebut untuk membantu mempromosikannya,” ujar Arif Yahya.
Dirinya berharap ini akan berjalan dengan cepat, ketika strategi medianya benar lalu digabungkan dengan endorser yang potensial. Ketika mereka berkunjung, selain ada medsos, media konvensional dan own media akan memberitakan, sehingga semua sektor tadi akan berjalan.(Kompas.com)