Find Us On Social Media :

Penganut Teori Bumi Datar Perkenalkan Konsep Baru: Bumi Berbentuk Donat, Ini Alasannya!

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 8 November 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com- Jika Anda hidup pada zaman dahulu kala, mungkin Anda bisa saja keliru dengan mempercayai bahwa Bumi yang kita tinggali sebenarnya berbentuk datar.

Tetapi setelah kemajuan ilmu pengetahuan yang dibangun manusia selama berabad-abad kemudian, kita mulai mempertanyakan kembali kebenaran yang sudah mapan itu.

Jika Bumi berbentuk datar, kenapa selama ini belum ada manusia yang menemukan ujungnya?

Kemudian menginjak zaman modern seperti sekarang, manusia sudah mempu pergi ke luar angkasa beserta seperangkat satelit dan teleskop yang canggih.

Baca Juga : Jadi Perdebatan, Misteri Konspirasi Kematian Anggota The Beatles Ini Pernah 'Booming'

Mereka mengambil gambar dari Bumi yag memperlihatkan bentuknya yang bulat.

Meski begitu bukan tidak mungkin Anda masih akan menemukan orang-orang dengan pemikiran yang mempertahankan hipotesis bahwa itu sesungguhnya berbentuk datar.

Eitss... tapi tunggu dulu, simpan olok-olok Anda itu untuk mendengar penganut teori Bumi datar yang memperkenalkan ide atau konsep barunya: Teori Bumi Donat!

Baca Juga : Makanan Penjara di Jepang Disebut yang Terenak, Bergizi, dan Higienis, Memangnya Seperti Apa?

Teori ini diajukan di sebuah forum diskusi Flat Earth Society oleh anggota perintisnya, Varaug.

Dilansir dari ladbible.com, Varaug berkata:

"Saya memiliki teori bahwa Bumi sebenarnya berbentuk torus (bentuk donat). Namun, cahaya melengkung sehingga kita tidak bisa membuktikannya."

Ketika kita melihat ke seberang, cahayanya berkurang saat ia bergerak, dan pada saat ia mencapai atmosfer, cahaya berkurang karena direfleksikan.

Baca Juga : Inilah 5 Alasan Seseorang Percaya Teori Bahwa Bentuk Bumi Itu Datar

Cahaya kemudian akan mengenai sudut atmosfer yang lain dan seterusnya sehingga ia akan melengkung setiap waktu.

Itulah sebabnya, lubang donat tidak pernah ditemukan.

Ketika ditanya mengenai proses terjadinya siang dan malam pada lubang donat, Varaug menjawabnya dengan perumpamaan eksperimen.

Varaug meminta kita untuk meletakkan sebuah obor horizontal di atas meja dan menyalakannya.

Baca Juga : Dalam 3 Tahun Terakhir 4 WNI Dieksekusi Mati di Arab Saudi, Apa Sebenarnya Kesalahan Mereka?

Kemudian letakkan donat di sisi obor dengan lubang donat tegak lurus dengan obor. Sisi yang diterangi obor ialah siang hari.

Lebih dari 24 jam, donat melakukan satu revolusi lengkap.

Baca Juga : Penganut Teori Bumi Datar Berdebat Sengit Dengan Astronot, Kocak!

Ketika donat berputar setengah jalan (Matahari mengelilingi Bumi) berarti ia telah mengalami perputaran 12 jam.

Begitu juga dengan cara kerja gravitasi, Bumi Donat mengadopsi cara yang sama seperti yang berlaku pada Bumi Bulat.

Bagaimana menurut Anda? Cukup masuk akalkah dasar teori Bumi Donat ini?

Apakah mulai memikirkan teori ini secara serius atau masih ingin mengolok-olok temuan baru ini?