Advertorial

Inilah 5 Alasan Seseorang Percaya Teori Bahwa Bentuk Bumi Itu Datar

Ade Sulaeman

Editor

Teori yang bertentangan dengan apa yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah membuat banyak perdebatan dan diskusi mengenai kebenaran bentuk bumi.
Teori yang bertentangan dengan apa yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah membuat banyak perdebatan dan diskusi mengenai kebenaran bentuk bumi.

Intisari-Online.com - Konspirasi Bumi datar atau “flat earth” dipercayai sebagian manusia di bumi.

Teori yang bertentangan dengan apa yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah membuat banyak perdebatan dan diskusi mengenai kebenaran bentuk bumi.

Inilah lima alasan kaum bumi datar percaya bahwa bumi tidak bulat.

1. Mengapa dalam foto NASA bumi terlihat melengkung namun tidak demikian di foto amatir?

Hal ini mengacu pada foto-foto yang dipublikasikan oleh NASA berbeda dengan foto-foto hasil jepretan kamera dari pesawat, roket, atau rekaman amatir lain.

Jika hasil jepretan NASA, bumi memiliki lengkungan, foto-foto yang diambil dengan kamera setinggi 20 mil menunjukkan cakrawala dengan bidang datar.

2. Para insinyur membuat segalanya lurus, tidak melengkung.

Pandangan ini didasari pada pembuatan bangunan, rel kereta api, dan sebagainya yang selalu diproduksi lurus, tidak melengkung seperti lengkungan bumi.

Hal inilah yang dianggap memastikan bahwa bumi itu datar.

3. Kenapa pesawat tidak dikendalikan terbang menurun?

Bagi yang percaya bumi bulat dan berotasi dengan kecepatan tinggi, bukankah naik pesawat terbang seharusnya akan mencapai luar angkasa?

Jika begitu, bukankah seharusnya pilot mengendalikan pesawatnya agar menurun sehingga tetap berada pada ketinggian yang stabil?

4. Mengapa terbang ke arah timur tidak sulit?

Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa bumi berputar ke arah timur dengan kecepatan lebih dari 1.000 mph.

Jika pesawat komersial melaju dengan kecepatan 500 mph ke arah timur, bukankah pesawat tersebut tidak akan menemukan tujuannya di timur?

5. Layang-layang dan awan yang terbang menunjukkan bahwa bumi itu datar.

Bumi tidak berputar ditunjukkan dengan laying-layang yang terbang.

Awan-awan yang menggantung di langit juga berupa bukti bahwa bumi berbentuk datar.

Jika bumi bulat dan berputar dengan sangat cepat, bukankah layang-layang tidak akan terbang dengan santai dan awan-awan akan melesat di atas langit?

Mereka yang percaya bahwa bumi datar juga mengklaim bahwa matahari tidak sebesar yang digambarkan selama ini.

Matahari benar-benar jauh lebih kecil dan lebih dekat dengan bumi.

Mereka menggambarkan matahari seperti lampu jalan yang menyinari bidang di bawahnya dan memiliki siklus mengelilingi bumi berbentuk datar.

Matahari dan bulan akan berjalan bergantian, jika matahari ada di atas kepala, artinya siang.

Jika matahari tidak, artinya malam.

Orang-orang yang percaya dengan bumi datar jelas tidak percaya dengan adanya satelit, gaya gravitasi, sampai gerhana.

Dilihat dari sudut pandang psikologi, fenomena konspirasi tidaklah mengagetkan.

Seorang psikolog dari University of Kent, Britania Raya, Karen Douglas memperlajarinya.

“Salah satu daya tarik dari teori konspirasi adalah kemampuannya untuk menjelaskan hal-hal besar tanpa disertai detail-detail kecil. Kekuatannya justru terletak pada hal-hal yang tak terjelaskan,” katanya.

Kepercayaan diri dari penganut teori ini dalam berargumen justru membuatnya lebih menarik dari yang seharusnya.

Manakah yang Anda percayai, bumi berbentuk datar atau bumi berbentuk bulat?

(Natalia Mandiriani)

Artikel Terkait