Find Us On Social Media :

Petaka Militer AS di Perang Vietnam: dari Duel Satu Lawan Satu Menggunakan Bayonet hingga Dibuat Stres Viet Cong yang Bertempur dari Bawah Tanah

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 27 Agustus 2017 | 12:00 WIB

Satuan-satuan 1st Cavalry yang sedang bertugas seperti 1 st Battalion, 12 th Cavalry, 2nd Battalion, 19th Artillery and Battery C, 6th Battalion, 16th Artillery, dan lainnya berusaha keras membangun perimeter agar tak bisa ditembus pasukan Viet Cong.

Namun, serbuan Viet Cong terlalu kuat dan berhasil menerobos perimeter serta menguasai sejumlah posisi meriam dan senapan mesin.

Ratusan personil 1st Cavalry gugur dalam pertempuran sengit yang berlangsung dalam jarak dekat dan diwarnai duel satu lawan satu itu. Dalam kondisi terdesak, 1st Cavalry lalu memanggil bantuan gempuran artleri dan udara.

Tak lama kemudian tiba bantuan serbuan udara, air support yang dilancarkan oleh 2 nd Battalion 19th Cavalry, 2nd Bn 20th Artillery, 1st Aviation Detachment, 1st Squadron 9th Cavalry, AC-47 Flare/Gun Aircraft Spooky USAF, dan Tactical Fighters/Bombers, 7th USAF.

Berkat bantuan serbuan udara itu, pasukan Viet Cong akhirnya berhasil dipukul mundur pada pukul 02.15.

Memasuki tahun 1967 hingga awal tahun 1968, 1st Cavalry disibukkan oleh misi tempur Operation Pershing yang sangat melelahkan.

Operasi ini merupakan mobil udara yang lebih dikenal dengan skytrooper. Sasarannya adalah sarang-sarang persembunyian Viet Cong yang berada pada bunker-bunker bawah tanah.

Biasanya unit-unit 1st Cavalry diterjunkan ke daerah sasaran dengan helikopter dan selanjutnya berburu Viet Cong di bunker-bunker bawah tanah.

Dalam operasi tempur Pershing yang merupakan misi terpanjang itu, 1st Cavalry berhasil membunuh 5401 Viet Cong, menawan 2400 personil, dan menyita senjata perorangan sebanyak 1300 unit serta 137 senjata berat lainnya.

(Baca juga: Sundaland: Ketika Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Jawa Masih Bersatu dengan Negara Asia Tenggara Lainnya)

Tapi militer AS juga harus membayar mahal karena ribuan prajuritnya telah tewas dalam misi Operation Pershing ini.