Find Us On Social Media :

Janda Royal dan Bajingan: Tak Enak Didengar, Tapi Enak Dimakan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 20 Agustus 2017 | 19:45 WIB

Misalnya saja, makanan yang disebut krasikan di Jawa Tengah, disebut kue ladu di Jawa Barat. Padahal, keduanya persis sama. Ketimus di Jawa Barat adalah lemet di Jawa Tengah. Tapi yang namanya timus di Jawa Tengah adalah kue ubi di Jawa Barat.

Gedang di Jawa Barat adalah pepaya. Padahal, di Jawa Tengah yang disebut gedang adalah pisang. Gambas di Jawa Barat adalah labu siam, sedangkan di Jawa Tengah sebutan gambas adalah oyong.

Sedangkan labu siam di Jawa Tengah namanya waluh jipang!

Di Jawa Barat, ada penganan dari singkong yang diparut kemudian diisi gula merah. Namanya misro, singkatan dari amis di jero.

Amis di Jawa Barat artinya manis, bukan anyir. Jadi artinya “manis di dalam”. Orang Jawa Tengah pun mengenal makanan serupa. Cuma namanya berbeda, yaitu cemplon (artinya perempuan kecil montok yang berwajah manis).

Nama Eropa lebih ribet

Di masyarakat berbahasa Prancis umpamanya, hidangan laut (seafood) disebut fruits de mer (buah-buah dari laut).

Mereka juga mempunyai makanan yang disebut Pommes de terre en robe de chambre (kentang berjubah kamar). Padahal, makanan itu tidak lain dari kentang bakar yang masih berkulit.

Masyarakat berbahasa Inggris bahkan menyebutnya sebagai Baked Potatoes in Their Jackets.

Sebenarnya pomme artinya apel tapi pomme de terre (apel tanah) artinya kentang. Sering pomme de terre disingkat pomme saja. Karena sudah terbiasa, tidak ada yang keliru menganggapnya apel.

Kentang goreng yang biasa kita makan di restoran siap saja disebut Pommes frites, sedangkan Pommes dauphine (yang terjemahan harafiahnya: apel-apel sitri putra mahkota) adalah kentang dipotong-potong lalu dicelup ke cairan tepung sebelum digoreng.

Kok, seperti rondo royal ya, dicebur dulu ke cairan tepung sebelum digoreng. Cuma saja, ini kentang yang dipotong kecil-kecil, bukan tapai singkong yang dipotong besar-besar.

Anda juga pasti kenal hot dog, roti lonjong dengan sosi di tengahnya. Konon karena bentuk sosisnya yang panjang seperti anjing tekel, disebutlah ia “anjing panas” atau hot dog.