Find Us On Social Media :

Brotowali, si Pahit Penambah Nafsu Makan dan Penurun Gula Penderita Diabetes

By Ade Sulaeman, Jumat, 18 Agustus 2017 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com – Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. f. & Thems, sinonim: Tinospora perculata Beumee).

Tanaman dari suku Menispermaceae, tumbuh merambat, tinggi sampai 2,5 m.

Batang hijau sebesar jari kelingking dengan banyak mata  dan benjolan kecil, tidak beraturan, pahit.

Tidak keras dan banyak berair. Daun hijau muda, berbentuk  jantung, lebar 6 – 12 cm. Bunga dan buah hijau muda.

Daun mengandung pikoretine dan alkoloida. Akar mengandung berberin dan kolumbin.

Zat pahit pikroretin merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernafasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.

Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka. Brotowali juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula.

Batang brotowali berkhasiat sebagai obat sakit perut, demam, sakit kuning, sakit pinggang (sebagai obat minum).

Juga sebagai obat diare, obat cacing, diabetes, membersihkan ginjal, dan menyembuhkan luka.

Kegunaan dan penggunaannya

Luka, koreng, kudis: 30 cm batang brotowali berikut daunnya dicuci bersih, dipotong-potong 5 cm. Rebus dengan 6 gelas air selama ½ jam. Setelah agak dingin, untuk membersihkan luka. 7 batang daun brotowali ditumbuk halus dan tempelkan pada luka lalu dibalut perban. Balutan dan ramuan diganti 2 hari sekali.

Gatal-gatal: Rebus 20 g batang brotowali dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diamkan sampai agak dingin, untuk merendam bagian yang gatal. Lakukan 2x sehari.