Find Us On Social Media :

Konflik di Semenanjung Korea Bukan Keinginan Warganya, Tapi Gara-gara Ulah Empat Negara Ini

By Ade Sulaeman, Jumat, 18 Agustus 2017 | 11:00 WIB

Jepang bermaksud menjadikan Korea sebagai batu loncatan menyerang China.

Patut dicatat, dalam masa itu laksamana Korea, Yi Sun-sin berhasil membuat kapal perang “kura-kura” dari besi, yang berhasil membinasakan banyak kapal Jepang dan merusak jalur suplai mereka.

Menjadi lemah karena perangnya dengan Jepang, Dinasti Ming di China jatuh oleh invasi Manchuria.

Penguasa baru ini lalu mendirikan Dinasti Manchu atau Ching tahun 1644 yang berkuasa hingga 1911.

(Baca juga: Rentan Terlibat Perang Nuklir, di Korea Utara Stasiun Kereta Api juga Berfungsi Sebagai Bungker)

Korea yang juga diserbu, tunduk kepada penguasa Manchu di Peking.

Sejak itulah Korea menjadi terisolasi dari dunia luar dan selalu curiga serta menolak segala apa yang datang dari luar.

Korea pun lalu dikenal sebagai “Kerajaan Pertapa” atau “The Hermit Kingdom”.

Sekalipun demikian, orang luar tetap berusaha masuk ke Korea.

Misalnya Kongres AS tahun 1840-an mengeluarkan resolusi untuk membuka hubungan dagang dengan Korea.

Baru tahun 1866 kapal dagang Amerika General Sherman membuang sauh di S. Taedong, dekat Pyongyang.

Hasilnya? Kapal itu diserang orang Korea yang membunuhi para awak kapal nahas ini. Usaha penyelidikannya oleh kapal perang USS Wachusett gagal.