Find Us On Social Media :

Konflik di Semenanjung Korea Bukan Keinginan Warganya, Tapi Gara-gara Ulah Empat Negara Ini

By Ade Sulaeman, Jumat, 18 Agustus 2017 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - Pada awalnya Korea adalah salah satu bangsa dan menjadi salah satu negeri tertua di dunia.

Sejarah tertulisnya berasal dari dua abad SM, tatkala Dinasti Han dari China mengalahkan kerajaan kesukuan pimpinan Wiman, lalu mendirikan koloni Nangnang di bagian utara Semenanjung Korea, yang berkembang selama 400 tahun dan menyebarkan budaya China ke Korea dan Jepang.

Namun koloni bentukan China lainnya gagal, karena perlawanan bangsa Korea yang menentang keberadaan asing di negerinya.

Dalam perkembangan berikutnya, Korea terpecah dalam tiga kerajaan: Kogoryo di bagian utara Sungai Han, Paekche di hilir Sungai Han, dan Silla di tenggara semenanjung.

Dengan bantuan Dinasti Tang dari China, Silla pada tahun 660 dan 668 berhasil menaklukkan Paekche dan Koguryo, serta mempersatukan seluruh Korea.

(Baca juga: Semenanjung Korea Memanas: Inilah Perbandingan Kekuatan Militer AS, China, Korsel dan Korut)

Persatuan Korea ini terus berlangsung 1.290 tahun, sampai terpecah menjadi dua Korea tahun 1945.

Selama lebih dari 1.200 tahun itu, Korea pernah dikuasai Mongolia.

Tatkala Dinasti Ming dari China mendepak keluar kekuasaan orang Mongol di China tahun 1356, kesempatan ini dimanfaatkan oleh Jenderal Yi Song-gye untuk memerdekakan Korea.

Ia mendirikan Dinasti Yi, yang berkuasa di Korea hingga 1910.

Ibukota pun dipindah dari Songdo (kini Kaesong) ke Hanyang, sekarang bernama Seoul.

(Baca juga: (FOTO) Jomplang! Inilah 5 Perbedaan Kehidupan Antara Korea Selatan vs Korea Utara)

Tahun 1592 dan 1598, Korea mengalami invasi Jepang yang dipimpin Jenderal Toyotomi Hideyoshi.