Find Us On Social Media :

Meredam Kanker dengan Kunyit Putih

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 13 Agustus 2017 | 13:30 WIB

Jenis rimpang lain yang sering rancu disebut kunyit putih adalah temu mangga (Curcuma mangga).

Secara kebetulan, di beberapa daerah di Indonesia sebutannya pun kunyit putih atau temu putih.

(Baca juga: Meski Digunakan Sejak Bayi, Ternyata Masih Ada 11 Manfaat Kayu Putih Ini yang Tak Banyak Diketahui)

Sering dijadikan obat turun panas, gatal-gatal, sesak napas, dan susut perut, temu mangga banyak dipakai sebagai ramuan "peringkas" vagina setelah masa persalinan.

Masih ada kerabat dekat kencur (Kaempferia galanga) yang sering dianggap sebagai kunyit putih, yakni kunci pepet (Kaempferia angustifolia) yang biasa dijadikan ramuan antidiare serta antidisentri, dan kunci pepet tulen (Kaempferia rotunda) yang sering dipakai untuk mengobati radang, meredam demam dan meningkatkan nafsu makan, juga sebagai ramuan jamu perempuan yang disebut "temu putri".

Namanya mirip, padahal minyak kayu putih

Sekarang mari kita luruskan istilah yang telanjur salah kaprah. Jamu yang kita bicarakan ini, menurut literatur dan buku tentang tanaman obat adalah temu mangga {Curcuma mangga) dan variannya temu putih (Curcuma zeodaria).

Karena warna kulitnya keputih-putihan, maka disebut kunir putih atau kunyit putih.

Di kalangan perjamuan atau para penjual jamu, yang biasa disebut kunir putih adalah kunir gombyok (nama bukunya: "kunci pepet").

Jamu ini sudah lama dikenal dan dipakai untuk menyembuhkan gangguan perut. Kunir gombyok ini kulitnya juga berwarna keputih-putihan, tetapi pada akamya terdapat bintil kentang kecil.

Bintil-bintil itu berkerumun, sehingga dinamai kunir gombyok.

Di pasaran kini beredar "kunir putih" yang memakai nama Latin Curcuma alba. Sebenarnya alba (= putih) hanya dipakai untuk penamaan minyak kayu putih, yaitu Eucalyptus alba.