Find Us On Social Media :

Singawalang, Si Tangguh Melawan TBC

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 6 Agustus 2017 | 06:00 WIB

Senyawa tadi juga merangsang aktivitas darah putih (phagocytic) di sistem limpa, butiran getah bening, tulang belakang, dan hati (reticuloendothelial system) dalam membunuh kuman-kuman dan unsur-unsur asing lainnya.

Sebaliknya, ia tidak aktif sebagai antitumor. Hasil itu diperoleh dari uji coba dengan dosis 360 mg/kg terhadap 100 ekor tikus, yang pada akhirnya separuh jumlah tikus tadi mati (LD50).

Berdasarkan analisis dan uji coba tersebut diperoleh gambaran, tanaman obat singawalang sedikit beracun.

Namun, bila dimanfaatkan dengan hati-hati ia dapat digunakan sebagai bahan obat radang sakit kepala sebelah (migren) dan obat kumur untuk penderita sakit gigi.

Sedangkan berdasarkan aktivitas biologi, singawalang dapat digunakan sebagai obat rematik, radang paru-paru (pneumonia), dan kembung.

Berdasarkan pengalaman, setelah pengobatan selama seminggu penderita mulai merasakan tanda-tanda kesembuhan.

Meski begitu sebaiknya penderita tetap memeriksakan diri ke dokter. Jika dari hasil diagnosis la dinyatakan sembuh, lanjutkan pengobatan pencegahan dengan mengurangi hari minum  menjadi tiga hari dalam seminggu. Hentikan pengobatan bila terasa sembuh betul. (Drs. Samiran)

(Baca juga: Jamblang, Si Ungu yang Kandungan Antioksidannya Tinggi dan Cocok untuk Penderita Kencing Manis)

Dosis pemakaian

Untuk pengobatan diperlukan sebanyak lima lembar daun singawalang yang telah dicuci bersih. Tumbuk halus sampai seperti bubur. Hasilnya diseduh dengan setengah gelas air panas, bubuhi garam dan gula merah secukupnya.

Lalu, diaduk sampai bahan-bahan itu larut. Akhirnya, saring dengan saringan teh untuk mendapatkan sarinya. Setelah dingin baru diminum. Dalam sehari minum dua kali.

(Diambil dari Majalah Intisari edisi Oktober 2001)