Find Us On Social Media :

Kisah Rahasia Hantu-hantu di Istana Inggris yang Dibawa Hingga ke Liang Kubur

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 Juli 2017 | 19:40 WIB

Puri Glamis di Inggris

Intisari-Online.com – Hantu-hantu apa yang konon berada di Puri Glamis, mari kita simak cerita Lady Granville, salah seorang bibi Ratu Elizabeth II.

"Suatu hari, ketika saya bermain musik sendirian di kapel Puri Glamis, saya merasa ada seseorang atau sesuatu di belakang saya," ceritanya. "Jadi saya menoleh. Saya melihat seorang perempuan berperawakan kecil sedang berdoa sambil berlutut di salah sebuah bangku. Saya melihat dengan jelas detail pakaian dan bentuk tubuhnya."

"Anehnya, sinar matahari yang masuk lewat jendela menembus tubuhnya dan membentuk pola di lantai. Tidak ada seorang pun yang tahu siapa dia. Dia bertubuh kecil dan sikapnya manis, sama sekali tidak pernah mengganggu. Ternyata banyak orang pernah melihatnya. Ketika saya selesai bermain musik, ia menghilang."

Di Puri Glamis, wanita kecil itu dikenal sebagai The Grey Lady. Sepupu Ratu Elizabeth II, Lord of Strathmore ke-16, juga pernah menemukannya di tempat sama dalam posisi sama.

"Ketika itu saya sedang akan mengecek lukisan," ceritanya. "Supaya tidak mengganggunya, diam-diam saya pergi." Mungkin ngeri juga dia.

(Baca juga: Di Rumah Tua Berhantu Inilah Pangeran Drakula Dilahirkan)

Ada yang berkata bahwa The Grey Lady adalah Janet Douglas, istri Lord Glamis VI. la dibakar hidup-hidup di Castle Hill, Edinburg, tahun 1537 gara-gara tuduhan palsu.

la difitnah telah mempraktikkan ilmu sihir dan mencoba membunuh Raja James V.

Lady Granville sendiri mengaku, ia dan saudara-saudaranya ngeri setiap kali mesti melewati ruang-ruang yang dikatakan berhantu di Glamis Castle.

"Ketika Ibu Suri (nenek Pangeran Charles) dan saya masih kecil, kadang-kadang kami disuruh mengambil sesuatu ke lantai bawah. Biasanya kami berlari, kalau mesti melewati Duncan's Hall dan Banquetting Room. Di Malcolm's Room, ada noda darah yang tidak bisa hilang dicuci.

Jadi ibu saya menyuruh lantai ruangan itu ditutupi kayu."

(Baca juga: Diam-diam, Rusia Siapkan ‘Kereta Hantu’ dan ‘Rudal Nuklir Setan’ untuk Hancurkan AS dan Sekutunya)

"Pada malam hari, pintu kamar tidur di sebelah ruang itu suka tiba-tiba terbuka sendiri. Walaupun dikunci, digembok atau diganjal dengan lemari, keesokan harinya tetap saja ketahuan pintu itu telah kembali terbuka.  Jadi orang tua saya menyuruh dindingnya dirobohkan dan pintunya dipindahkan ke ruang lain di lantai atas."

Menurut Lady Granville, salah sebuah kamar yang bersebelahan dengan kamar yang biasa dipakai Ibu Suri di puri itu juga dianggap angker.

"Orang yang tidur di situ bakal merasa tidak tenang. Pernah ada yang merasa seprai mereka ditarik-tarik. Akhirnya kamar itu diubah menjadi kamar mandi Ibu Suri dan gangguan pun hilang."

Kemenakannya, Earl of Strathmore ke-16, menceritakan pelbagai hantu lain di sana. Umpamanya saja hantu perempuan tidak berlidah, yang berlari menyeberangi taman sambil menunjuk-nunjuk mulutnya yang berdarah-darah.

Ada pula hantu yang dijuluki Jack the Runner, la pernah terlihat berlari di halaman depan, disebut Angles' Park, di bawah sinar bulan.

(Baca juga: Lonceng Penyihir yang Terus Menghantui Satu Keluarga Hingga Keturunannya)

Ada lagi The Mad Earl, hantu yang biasa hilir mudik di atas atap.

Selain itu masih ada The Black Boy. Hantu kecil berkulit hitam itu biasa duduk di bangku batu dekat pintu ke ruang duduk Ibu Suri. Diperkirakan ia pelayan negro dari masa kira-kira 200 tahun lalu yang diperlakukan kurang baik.

Sedangkan Earl Beardie Crawford adalah hantu salah seorang nenek moyang mereka. la selalu kedengaran melempar-lemparkan dadu.

Konon ia sedang mabuk-mabukan sambil berjudi dengan Raja Setan. Kadang-kadang ia tampak di salah satu kamar tidur di Puri Glamis, sedang duduk dekat perapian.

Tubuhnya besar, wajahnya sudah sangattua, sedangkan janggutnya panjang tergerai.

Dada Monster of Glamis berbulu seperti keset The Mad Earl dikenal pula sebagai the Monster  of Glamis.

Menurut orang yang mengaku pernah melihatnya, dadanya sebesar gentong raksasa, berbulu tebal seperti keset kaki ... dan tidak berleher.

Kepalanya langsung menyambung ke pundak. Lengan dan tungkainya tampak seperti lengan dan tungkai boneka.

Gambaran tentang monster ini membuat penulis-penulis riwayat keluarga Bowes-Lyons penasaran.

Wentworth Day (salah seorang teman Ibu Suri) dan Paul Bloomfield kemudian mencoba mencari tahu lebih banyak.

Menurut Bloomfield, yang disebut Monster of Glamis itu mestinya bukan hantu bahkan kemungkinan besar putra sulung Thomas Lord Glamis (Thomas kelak menjadi Earl of Strathmore ke-11).

Bagaimana kisahnya? Thomas menikah dengan Charlotte Grimstead 21 Desember 1820.

Menurut catatan Douglas' Scots Peerage, yaitu catatan silsilah para bangsawan Skotlandia, pada tanggal 21 Oktober 1821 lahir putra sulung mereka.

Namun bayi itu dinyatakan meninggal pada hari yang sama.

Bloomfield curiga, mungkin putra sulung itu sebenarnya tidak meninggal, tetapi menyandang cacat yang sedemikian berat sehingga menyerupai monster.

Dengan kecacatan yang begitu hebat, mustahil Puri Glamis dan gelar Earl of Strathmore diwariskan kepadanya?

Karena itulah ia dinyatakan meninggal dan disembunyikan di salah sebuah ruangan terpencil di puri itu, berukuran ± 3 x 5 m, dan dirawat seorang pelayan kepercayaan.

Tidak ada orang lain selain mereka yang mengetahui kehadirannya.

Orang tuanya memperkirakan bayi itu akan bertahan hidup beberapa hari saja. Namun mungkin karena perawatan yang baik, umurnya panjang.

Ada yang memperkirakan anak malang itu baru meninggal pada tahun 1876. Bahkan ada yang menyatakan ia mencapai umur 100 tahun.

Ketika 22 September 1822 Thomas Lord Glamis memperoleh putra kedua, anak ini, Thomas George, dicatatkan ke Burke's Peerage, catatan silsilah para bangsawan Inggris, Skotlandia, Irlandia, dsb. Thomas George kelak menjadi Earl of Strathmore ke-12.

Rupanya, ada dugaan ketika sang adik, Earl of Strathmore ke-12 meninggal dan digantikan oleh Earl of Strathmore ke-13, abangnya yang cacat itu masih hidup.

Dugaan itu bukannya tak berdasar. Pada tahun 1865, seorang buruh bangunan yang sedang bekerja memperbaiki puri “masuk lewat sebuah pintu yang menuju sebuah lorong panjang".

Begitu memeriksa lorong itu ia terkejut setengah mati. Serta-merta ia melaporkan apa yang dilihatnya kepada pengurus puri, yang lantas memerintahkan agar semua pekerjaan dihentikan.

Pengurus puri lalu mengirim telegram ke Earl of Strathmore ke-13 yang sedang berada di London dan sebuah telegram lagi ke pengacara keluarga Strathmore di Edinburgh.

Keduanya bergegas datang ke Glamis dan menginterogasi buruh bangunan itu, menanyakan apa yang dilihatnya. Kemudian buruh bangunan itu dan keluarganya "diongkosi dan dipaksa pindah ke negara lain". Konon karena ia telah memergoki Monster of Glamis.

Menurut Day, jangan-jangan yang terlihat berjalan-jalan di atas atap pada malam hari adalah putra yang cacat ini yang sedang menjalani latihan jasmani sambil diikat dengan kekang.

Jangan-jangan ia pernah kabur dan sebelum berhasil "diamankan" sempat kepergok sedang berlari di Angles' Park dan dianggap sebagai hantu yang dijuluki Jack the Runner.

Rahasia dibawa ke liang kubur

Diperkirakan, cuma segelintir orang mengetahui kehadiran anggota keluarga yang cacat ini. Di antaranya adalah penyandang gelar Earl of  Strathmore dan ahli warisnya. Ahli waris itu pun baru diberitahu saat ia sudah berumur 21 tahun.

Mereka tutup mulut terhadap anggota keluarga yang lain. Orang lain yang tahu adalah pengurus puri.

Ketika istri Earl of Strathmore ke-14 (nenek buyut Pangeran Charles) meminta kepada Andrew Ralston, pengurus Glamis, agar membukakan rahasia keluarga kepadanya, Ralston menatap serius, menggelengkan kepala dan berkata, "Lady Strathmore, beruntunglah bahwa Anda tidak mengetahuinya dan tidak akan mengetahuinya. Kalau Anda tahu, Anda tidak akan berbahagia ...."

Konon ketika Day bertanya kepada Lady Granville perihal masalah ini, Lady Granville berubah serius. Setelah terdiam sejenak ia berkata, "Ketika masih kanak-kanak, orang tua dan kakek kami melarang kami bertanya dan membicarakan masalah ini."

Sementara itu Lord Strathmore ke-16 menyatakan ia tidak tahu-menahu. "Mungkin ayah saya tahu, juga abang sulung saya, tapi ia telah gugur di masa perang. Mungkin rahasia itu ikut terkubur bersama mereka. Saya yakin, kalau ada jenazah atau peti jenazah terkubur di dinding puri ini, mencarinya akan sulit sekali. Seminggu pun belum tentu akan ditemukan. Dinding-dinding di sini luar biasa tebalnya."

Namun pada tahun 1969 ia menunjukkan kepada pengarang lain, Michael Thornton, kamar rahasia itu yang berada di depan ruang yang sekarang disebut Charter Room, tapi katanya sudah lama "ditembok".

Earl of Strathmore ke-16 sudah meninggal, digantikan oleh earl berikutnya yang pasti juga harus menjawab pertanyaan sekitar Monster of Glamis.

(Seperti pernah dimuat di Buku Kumpulan Kisah Misteri 3 – Intisari)