Find Us On Social Media :

Kisah Rahasia Hantu-hantu di Istana Inggris yang Dibawa Hingga ke Liang Kubur

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 Juli 2017 | 19:40 WIB

Puri Glamis di Inggris

Orang tuanya memperkirakan bayi itu akan bertahan hidup beberapa hari saja. Namun mungkin karena perawatan yang baik, umurnya panjang.

Ada yang memperkirakan anak malang itu baru meninggal pada tahun 1876. Bahkan ada yang menyatakan ia mencapai umur 100 tahun.

Ketika 22 September 1822 Thomas Lord Glamis memperoleh putra kedua, anak ini, Thomas George, dicatatkan ke Burke's Peerage, catatan silsilah para bangsawan Inggris, Skotlandia, Irlandia, dsb. Thomas George kelak menjadi Earl of Strathmore ke-12.

Rupanya, ada dugaan ketika sang adik, Earl of Strathmore ke-12 meninggal dan digantikan oleh Earl of Strathmore ke-13, abangnya yang cacat itu masih hidup.

Dugaan itu bukannya tak berdasar. Pada tahun 1865, seorang buruh bangunan yang sedang bekerja memperbaiki puri “masuk lewat sebuah pintu yang menuju sebuah lorong panjang".

Begitu memeriksa lorong itu ia terkejut setengah mati. Serta-merta ia melaporkan apa yang dilihatnya kepada pengurus puri, yang lantas memerintahkan agar semua pekerjaan dihentikan.

Pengurus puri lalu mengirim telegram ke Earl of Strathmore ke-13 yang sedang berada di London dan sebuah telegram lagi ke pengacara keluarga Strathmore di Edinburgh.

Keduanya bergegas datang ke Glamis dan menginterogasi buruh bangunan itu, menanyakan apa yang dilihatnya. Kemudian buruh bangunan itu dan keluarganya "diongkosi dan dipaksa pindah ke negara lain". Konon karena ia telah memergoki Monster of Glamis.

Menurut Day, jangan-jangan yang terlihat berjalan-jalan di atas atap pada malam hari adalah putra yang cacat ini yang sedang menjalani latihan jasmani sambil diikat dengan kekang.

Jangan-jangan ia pernah kabur dan sebelum berhasil "diamankan" sempat kepergok sedang berlari di Angles' Park dan dianggap sebagai hantu yang dijuluki Jack the Runner.

Rahasia dibawa ke liang kubur

Diperkirakan, cuma segelintir orang mengetahui kehadiran anggota keluarga yang cacat ini. Di antaranya adalah penyandang gelar Earl of  Strathmore dan ahli warisnya. Ahli waris itu pun baru diberitahu saat ia sudah berumur 21 tahun.

Mereka tutup mulut terhadap anggota keluarga yang lain. Orang lain yang tahu adalah pengurus puri.

Ketika istri Earl of Strathmore ke-14 (nenek buyut Pangeran Charles) meminta kepada Andrew Ralston, pengurus Glamis, agar membukakan rahasia keluarga kepadanya, Ralston menatap serius, menggelengkan kepala dan berkata, "Lady Strathmore, beruntunglah bahwa Anda tidak mengetahuinya dan tidak akan mengetahuinya. Kalau Anda tahu, Anda tidak akan berbahagia ...."

Konon ketika Day bertanya kepada Lady Granville perihal masalah ini, Lady Granville berubah serius. Setelah terdiam sejenak ia berkata, "Ketika masih kanak-kanak, orang tua dan kakek kami melarang kami bertanya dan membicarakan masalah ini."

Sementara itu Lord Strathmore ke-16 menyatakan ia tidak tahu-menahu. "Mungkin ayah saya tahu, juga abang sulung saya, tapi ia telah gugur di masa perang. Mungkin rahasia itu ikut terkubur bersama mereka. Saya yakin, kalau ada jenazah atau peti jenazah terkubur di dinding puri ini, mencarinya akan sulit sekali. Seminggu pun belum tentu akan ditemukan. Dinding-dinding di sini luar biasa tebalnya."

Namun pada tahun 1969 ia menunjukkan kepada pengarang lain, Michael Thornton, kamar rahasia itu yang berada di depan ruang yang sekarang disebut Charter Room, tapi katanya sudah lama "ditembok".

Earl of Strathmore ke-16 sudah meninggal, digantikan oleh earl berikutnya yang pasti juga harus menjawab pertanyaan sekitar Monster of Glamis.

(Seperti pernah dimuat di Buku Kumpulan Kisah Misteri 3 – Intisari)