Penulis
Intisari-Online.com – Kebanyakan bakpia yogya kulitnya empuk. Saat digigit, isinya cenderung lengket di gigi. Tapi tidak semua bakpia Yogya seperti itu.
Kurniasari contohnya. Bakpia ini tampil dengan ciri khas kulit luar yang krispi. Saat digigit, kulitnya terasa kering dan renyah.
Isinya banyak dan tidak lengket di gigi. Secara keseluruhan, rasanya boleh diadu dengan bakpia lain.
“Bahannya sih sama saja dengan bakpia lain," kata Riyanto, pemilik Bakpia Kurniasari.
Kulit bakpia terbuat dari adonan mentega, terigu, dan minyak goreng.
(Baca juga: Bakpia Merlino, Alternatif Bakpia Geng Patuk)
Yang membedakan hanya komposisinya, terutama di bagian kulit terluar yang langsung bersinggungan dengan permukaan oven saat dipanaskan.
Pada Bakpia Kurniasari, lapisan kulit terluarnya lebih tebal daripada kebanyakan bakpia.
Ketika di-oven, lapisan luar ini membentuk kulit yang kering dan cukup tebal sehingga teksturnya krispi.
Selain itu, kulit teriuar yang tebal dan krispi juga membuat bakpia ini lebih tahan lama. Bisa disimpan sampai satu minggu.
Tersedia beberapa pilihan rasa isi. Ada isi standar kacang hijau, kumbu hitam (kacang tunggak), keju, dan cokelat.
(Baca juga: Bakpia Patuk, Oleh-oleh Khas Jogja)
Semua bakpia yang dijual di toko selalu dibuat baru, fresh from the oven. Proses produksinya dilakukan di ruangan di sebelah toko.
Setiap hari, pekerja Bakpia Kurniasari yang jumlah totalnya 15 orang menyiapkan adonan, menggiling kacang hijau, memanggang, dan membungkus bakpia hingga siap dijual.
Karena tempat produksinya berdampingan dengan toko, bau harum bakpia hangat bisa tercium sampai di dalam toko. Sedap sekali.
Bakpia Kurniasari biasa dijual dalam kemasan kotak karton ukuran kecil dan besar.
Riyanto mengaku sudah mulai berjualan bakpia sejak 1985. Tapi pada masa itu, bakpianya tidak begitu dikenal.
Kurniasari baru mulai populer sejak awal 2000-an. Popularitasnya menular tutur-tinular di kalangan pelancong.
Sejak saat itulah, mulai banyak pengunjung dari luar Yogya yang mencari bakpianya. [Emshol]
(Seperti pernah dimuat di Buku Wisata Jajan Yogyakarta – Intisari)