Liburan di Bali? Jangan Lupa Cicipi dan Jadikan Tiga Jagoan Jajan Pasar Bali Ini Sebagai oleh-oleh

Ade Sulaeman

Editor

kue pasung
kue pasung

Intisari-Online.com – Di Pulau Dewata ini terdapat cukup banyak jenis jajan tradisional. Namun, cuma beberapa jenis saja yang dijual secara luas.

Pasung, kaliadrem, dan leped hanyalah tiga contoh kue tradisional yang mudah ditemui di penjual kue tradisonal di Bali.

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Pepatah ini ternyata relevan juga ketika kita bicara soal makanan, termasuk kue tradisional.

Soalnya, setiap daerah pasti memiliki jenis jajan tradisional yang berbeda dari daerah lainnya. Begitu pula Bali.

Karenanya, kalau Anda sedang mengunjungi Bali, jangan cuma menyicipi masakannya. Cobalah pula jajanan tradisionalnya.

(Baca juga: Wow, Di Bali Obama Menginap Di Hotel Bertarif Rp95 Juta Per Malam)

Di pulau tempat bersemayamnya para dewa ini terdapat banyak jenis kue tradisional.

Umumnya, kue-kue itu memiliki rasa perpaduan gurih dan manis.Tiga di antara kue tradisional tersebut adalah pasung, kaliadrem, dan leped.

Ketiga jenis jajan ini dapat dengan mudah ditemui di pasar-pasar tradisional.

Biasanya mereka dijual bersama jajan tradisional jenis lain yang juga mudah ditemui di daerah lain, macam bolu kukus, uli ketan, kue lapis, dsb.

Sayangnya, jajan pasar ini tidak tahan lama, sehingga jarang dijadikan oleh-oleh. Mereka umumnya disajikan untuk menemani minum kopi atau teh di pagi atau sore hari.

(Baca juga: Demi Privasi, Hanya 4 Orang Ini yang Boleh Menyambut Langsung Obama saat Mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali)

Pasung

kue pasung
Kue ini terbungkus dalam daun pisang dan memiliki dua bentuk, yaitu piramida dan kerucut. Keduanya dimasak dengan cara dikukus. Bahan utamanya adalah tepung ketan, parutan kelapa, dan gula.

Dalam pembuatannya, tepung ketan ini dicampur parutan kelapa. Sebagai pemanis, di bagian dalamnya diisi dengan parutan kelapa yang dicampur dengan gula.

Gula yang digunakan pun ada dua jenis, yakni gula putih untuk pasung yang berbentuk piramida dan gula merah untuk pasung berbentuk kerucut.

Begitu kita gigit, yang terasa di lidah adalah perpaduan rasa gurih dan manis.

Leped

kue leped khas bali
Dibandingkan dengan pasung dan kaliadrem, leped boleh dibilang paling populer.

Kue jenis ini paling sering dibuat untuk berbagai keperluan, tidak cuma sekadar untuk teman minum teh di rumah.

Dalam kegiatan kerjabakti untuk mempersiapkan upacara, kue ini sering menjadi bagian dari makanan kecil yang disajikan untuk peserta kerjabakti.

Leped terbuat dari bahan ketan, parutan kelapa, dan pisang.

Kadang-kadang kacang menthik juga ditambahkan agar rasanya lebih gurih. Dalam pembuatannya, ketan dan parutan kelapa diaron hingga setengah matang.

Bahan setengah matang ini kemudian dibungkus menggunakan daun kelapa dengan menyisipkan irisan pisang di tengahnya.

Setelah terbungkus dengan daun kelapa, kue setengah matang ini diikat dengan tali rafia atau "dikunci" dengan tulang daun kelapa.

Sebagai tahapan akhir, leped setengah jadi ini dikukus hingga masak. Kue ini mempunyai rasa gurih dengan sedikit rasa manis dari potongan pisangnya.

Kaliadrem

Kaliadrem
Kue ini tampil dengan bentuk segitiga dengan lubang bulat di bagian tengahnya. Warnanya cokelat lantaran proses pemasakannya dilakukan dengan cara digoreng.

Dia terbuat dari bahan tepung beras dan gula. Bahan-bahan tersebut diadon secara merata hingga menjadi liat.

Adonan kemudian dibentuk segitiga dengan lubang bulat di tengahnya.

Adonan yang sudah berbentuk ini kemudian digoreng hingga masak yang ditunjukkan warna coklat pada permukaannya.

Ketika dimakan, kaliadrem memberi rasa gurih manis yang cukup membuat kita selalu ingin terus mengunyahnya. (I Gede Agung Yudana)

(Seperti dimuat dalam buku Wisata Jajan Bali – Intisari)

Artikel Terkait