Find Us On Social Media :

Misteri Dewa Keberuntungan yang Justru Tidak Memberikan Keberuntungan bagi Pasangan Penemunya

By Moh Habib Asyhad, Senin, 10 Juli 2017 | 19:15 WIB

Misteri dewa keberuntungan yang justru tidak memberi keberuntungan pada penemunya

Rasa ngilu itu mereda setibanya di dokter gigi tapi muncul kembali ketika kembali ke kapal.

Dua hari kemudian, dia berkonsultasi pada dokter gigi lainnya dan hal yang sama terulang kembali.

Akhirnya, di Brisbane dengan rasa putus asa dimintanya dokter gigi untuk mencabut giginya agar rasa sakit itu hilang.

Namun, sakit itu muncul kembali pada saat Lambert tiba kembali di kapal.

Dia tidak memperhatikan bahwa sakit giginya mulai menyerang ketika patung Ho-tei itu dimasukkan ke dalam kopornya.

Di Sydney, pasangan Lambert meninggalkan kopor mereka untuk diperiksa dan sakit gigi mereka mereda.

Dalam perjalanan menuju Selandia Baru, kopor itu hanya disimpan sekali saja dalam kamar ketika membongkarnya dan sakit gigi mereka pun kambuh kembali.

Ketika kopor mereka ditahan, sakit itu menghilang.

Sementara berada di pantai Selandia Baru dia tidak mengalami sakit gigi dan hanya terjadi satu kali serangan dalam perjalanan selanjutnya menuju ke Chili - ketika pasangan Lambert mengatur kembali kopor mereka di kamarnya.

(Baca juga: Kisah Keajaiban Dewadaru, Pohon Sakti dari Karimunjawa Simbol Kebijakan Para Dewa)

Di Amerika Serikat, pasangan ini mengunjungi ibu Lambert, yang sangat senang diberi tanda mata patung Ho-tei itu.

Ketika giginya mulai dirasa sakit beberapa jam kemudian, dia mengembalikan hadiah itu dan mengatakan bahwa hadiah itu membawa "hawa buruk".

Alih-alih memperhatikan dampak negatif patung ini bagi pemiliknya, pasangan Lambert tidak menghubungkan keberadaan Ho-tei dengan sakit gigi yang dialaminya sampai perjalanan mereka berlanjut mengarungi samudera Atlantik menuju Inggris.

Seorang penumpang lain yang sangat tertarik dengan benda dari gading tersebut meminjam patung itu semalam untuk ditunjukkan kepada suaminya.

Keesokan harinya dia bercerita bahwa mereka berdua terserang sakit gigi.

Suami isteri Lambert pun mulai memikirkan tentang sakit gigi mereka dan menyadari bahwa hal itu selalu terjadi ketika Ho-tei berada di kamar mereka.

Marie Lambert langsung ingin membuang patung itu ke laut, tetapi suaminya khawatir dewa di dalamnya mengamuk dan membuat semua gigi mereka membusuk.

Akhirnya patung itu mereka bawa pulang k