Intisari-Online.com -Abdul Halim al-Attar bukan siapa-siapa seandainya tak bertemu dengan aktivis sekaligus jurnalis dari Norwegia, Gissur Simonarson. Ia akan tetap menjadi pengungsi Suriah yang berkeliaran di Beirut, Lebanon sembari menjajakan pena dan menggendong putrinya.
Setelah mengabadikan momen tersebut, Gissur Simonarso menyebarkannya melalui sebuah sosial media. Lewat sosial media itu Gissur juga menggalang dana untuk si penjual pena beserta anaknya. Tanpa disangka dalam satu jam pertama saja uang yang telah terkumpul mencapai AS $5.000. Hingga akhirnya mencapai sekitar AS $190.000, dan terus mengalir sampai penggalangan dana di tutup.