Find Us On Social Media :

Kerap Jadi Sasaran Tembak Rudal, Secara ‘Ajaib’ Pesawat Mata-mata Legendaris Ini Selalu Luput

By Ade Sulaeman, Kamis, 6 Juli 2017 | 08:00 WIB

Pesawat intai SR-71

Menurut salah satu pilot SR-71, Kolonel Richard H Graham, yang sudah sering menghadapi sergapan rudal, pada ketinggian 75.000 kaki, rudal-rudal AAM akan mengalami penurunan kecepatan dan manuver karena pengaruh oksigen yang makin menipis.

Meskipun militer Vietnam Utara dan Uni Soviet sudah terbukti gagal menembak jatuh SR-71, ketika Blackbird kerap terbang reconnaissance di atas perbatasan ruang udara Korea Utara dan Korea Selatan, negara komunis yang dikenal nekat dan tidak peduli itu juga berusaha keras menembak jatuh SR-71.

Pada 26 Agustus 1981 ketika terbang di atas zona demiliterisasi (DMZ), SR-71 diserang oleh sejumlah rudal SAM yang diluncurkan militer Korea Utara.

Tapi berkat kecepatan terbang dan ketrampilan manuver pilot Blackbird, tak satu pun rudal SAM yang berhasil menghantam sasaran.

Namun peluncuran rudal-rudal SAM di tahun itu telah mengakibatkan ketegangan politik dan militer antara AS, Korea Selatan, Korea Utara, dan Uni Soviet sehingga nyaris pecah Perang Korea yang kedua.

Hingga memasuki masa pensiun pada tahun 1998, memang tidak ada satu pun SR-71 yang berhasil dirontokkan oleh rudal-rudal musuh.

Ini menjadi kebanggan tersendiri bagi USAF karena pesawat intai generasi sebelumnya, U-2 Dragon Lady pada bulan Mei 1960 pernah ditembak jatuh oleh Uni Soviet.

Oleh karena itu setelah SR-71 pensiun, akan digantikan oleh generasi berikut yang lebih canggih dan memiliki kecepatan hipersonik dan berteknologi stealth, SR-72.

Dari tahun 1964 hingga 1998 SR-71 diproduksi sebanyak 32 unit. Kendati belum pernah ada yang tertembak jatuh oleh rudal musuh, sebanyak 12 SR-71 jatuh karena kecelakaan dalam latihan terbang atau dalam sejumlah misi untuk kepentingan militer.