Find Us On Social Media :

Kerap Jadi Sasaran Tembak Rudal, Secara ‘Ajaib’ Pesawat Mata-mata Legendaris Ini Selalu Luput

By Ade Sulaeman, Kamis, 6 Juli 2017 | 08:00 WIB

Pesawat intai SR-71

Maka untuk melancarkan misi menyergap SR-71 lalu menembak jatuh, militer Uni Soviet telah menyiapkan dua jet tempur andalannya di era itu, MiG-25 dan juga para pilot pilihan.

Rencana kedua jet tempur MiG-25 menyergap Blackbird adalah menghadang penerbangan SR-71 dari ruang udara Jepang kemudian menghajarnya dengan rudal ketika mulai mendekati ruang udara Uni Soviet.

Untuk menghindari sergapan jet-jet tempur Uni Soviet, dua awak SR-71 biasanya melakukan penerbangan di atas garis pantai Uni Soviet tapi ruang udaranya masih merupakan wilayah udara Jepang.

Dari posisi wilayah udara Jepang itu, kamera-kamera intai Blackbird ternyata bisa memotret daratan Uni Soviet secara leluasa.

Militer Uni Soviet yang sudah tahu akal bulus kedua awak SR-71 akhirnya memutuskan untuk menyergap Blackbird ketika sedang asyik memotret daratan Uni Soviet kendati masih berada di atas wilayah udara Jepang.

Taktik dua MiG-25 untuk menyergap Blackbird lalu menghajarnya dengan rudal AAM adalah satu terbang menghadang tepat di depan dan satunya lagi berada di bawah SR-71.

Pada 6 Desember 1976, dua MiG-25 Uni Soviet berhasil menyergap Blackbird sesuai taktik yang telah diterapkan.

Pada posisi dan manuver tempur yang telah ditentukan, satu MiG-25 dan satu MiG-25 lainnya berada di bawah SR-71, rudal-rudal AAM pun dilepaskan.

Tapi berkat kecepatan terbang SR-71 yang tiga kali kecepatan suara, dengan mudah Blackbird melakukan manuver menghindari sergapan rudal dan menghilang di ketinggian di balik awan.

Kedua MiG-25 berusaha mengejar tapi gagal karena kalah cepat dan tidak mampu mencapai ketinggian 80.000 kaki.

Menurut para pakar teknologi militer AS, SR-71 memang bukan tandingan MiG-25 yang rudal AAM dan sistem komputer persenjataannya dilukiskan ‘’masih primitif’’.

Apalagi rudal-rudal AAM Uni Soviet hanya bisa menjangkau sasaran secara terbatas (30.000 kaki) dan tidak mampu mengimbangi kecepatan SR-71 yang terbang di batas cakrawala itu.