Find Us On Social Media :

Sial, Meskipun Berteknologi Siluman Pesawat Antiradar F-117 Nighthawk Ternyata Bisa Ditembak Jatuh

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 2 Juli 2017 | 18:45 WIB

Pesawat antiradar F-111

Intisari-Online.com - Pada 1999 negara Federal Republic Yugoslavia (FRY) terpecah belah karena pertikaian etnik dilanda perang. Masing-masing etnik ingin membentuk negara merdeka, negaranya sendiri-sendiri.

Demi mengatasi keadaan agar tidak makin parah kekuatan militer NATO pun dikerahkan.

(Baca juga: Krisis Ukraina: Skenario Perang Rusia VS AS dan NATO)

Untuk menggempur Yugoslavia, NATO menyiapkan sebanyak 1000 pesawat tempur yang berpangkalan di Jerman dan Italia serta jet-jet tempur yang berpangkalan di kapal induk AS, USS Theodore Roosevelt, yang sudah siaga di Laut Adriatik.

Selain mengerahkan jet-jet tempurnya yang berpangkalan di kapal induk, militer AS juga mengerahkan sejumlah pesawat siluman F-117 Nighthawk yang diterbangkan langsung dari Holloman AFB, New Mexico, AS dan kemudian berpangkalan di Aviano Airbase, Italia.

Pesawat-pesawat siluman dan para pilotnya pernah bertugas di Perang Teluk (1991) dan semuanya sangat profesional.

Sebanyak 40 persen target strategis yang harus dihancurkan oleh pasukan koalisi di Irak, semuanya bisa dituntaskan oleh para pesawat siluman itu.

Serangan udara NATO terhadap sasaran strategis di Yugoslavia dimulai oleh jet-jet tempur F/A-18 Hornet dari Angkatan Udara Spanyol terhadap pusat kota Belgrade.

Sementara ketika jet-jet tempur NATO mulai menggempur sasaran, kapal perang dan selam AS juga turut melancarkan gempuran menggunakan rudal-rudal BGM-109 Tomahawk.

Jet-jet tempur Jerman juga turut menyerang Yugoslavia dan sekaligus menjadi penanda untuk pertama kalinya Jerman menyerang negara lain sejak PD II.

Selama 10 minggu menggempur Yugoslavia lewat gempuran udara pasukan NATO telah melakukan misi terbang tempur lebih dari 38.000 kali.

Tapi gempuran udara itu paling banyak didominasi oleh pesawat-pesawat tempur AS.