Find Us On Social Media :

Rasputin, Penyihir Kerajaan Rusia yang Menyisakan Kutukan 'Maut' Bagi Para Pembunuhnya

By Ade Sulaeman, Sabtu, 1 Juli 2017 | 17:30 WIB

Rasputin, yang mengutuk para pembunuhnya

Ketika Yusupov tiba dan melihat tamunya tidak terpengaruh racun tersebut, dia langsung menembaknya di punggung. Rasputin terjatuh ke lantai dan dinyatakan mati.

Tak lama kemudian komplotan itu kembali untuk mengangkat jenasah tubuhnya dan membawanya ke sungai Neva.

Tiba-tiba Rasputin hidup kembali dan sambil merangkak di atas tangan dan lututnya, ia berupaya mengejar Yusupov yang ketakutan naik ke atas tangga. Setelah ditembak dua kali, "rahib" itu pun tumbang.

Merasa yakin bahwa akhirnya dia telah tewas, pangeran terhormat tadi menendang dan menyiksanya.

la membawa jenasah Rasputin ke sungai, lalu melemparnya ke lubang dalam es serta membenamkannya ke air yang dingin.

Mereka hampir tidak percaya bahwa Rasputin masih bernapas seperti mereka.

Ketika tubuhnya diangkat dua hari kemudian, tangan kanannya terletak di atas dadanya dengan tiga jemarinya memberi tanda pengampunan.

Ramalan tentang apa yang akan terjadi setelah kematian dan kutukannya terhadap para pembunuhnya di atas, segera terlaksana seiring dengan pecahnya Revolusi Rusia di tahun 1917.

Sesama saudara saling bunuh, dan tak ada lagi penguasa terhormat di Rusia.

(Seperti pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)

Kisah, misteri, rasputin, rasputin mengutuki pembunuhnya, rusia, rasputin kebal kematian, kutukan