Intisari-online.com - Peristiwa ditembak jatuhnya jet tempur Su-22 Suriah oleh jet tempur F-18 A Super Hornet AS di Suriah ternyata telah membuat negara pendukung setia Suriah, Rusia berang.
Rusia kemudian mengancam akan menembak jatuh drone atau pesawat tempur AS jika masih berani lagi terbang di atas udara Suriah.
Kegeraman Rusia terhadap AS rupanya tidak hanya berlaku di atas udara Suriah.
Pasalnya ketika pesawat intai (reconnaissance) USAF, RC-135 sedang terbang di atas Laut Baltik pada hari Senin (19/6) tiba-tiba disergap oleh jet tempur Su-27 Rusia.
(BACA JUGA:Gara Gara Ibunya Mendoakan Buruk Sang Anak Mati Mengenaskan)
Para awak pesawat RC-135 USAF terkejut karena mereka saat itu sedang terbang di ruang udara internasioal meskipun tidak jauh dari perbatasan ruang udara Rusia, tiba-tiba disergap Su-27 yang membawa senjata lengkap.
Tapi yang membuat para awak pesawat intai USAF gusar adalah karena Su-27 terbang hanya dalam jarak sekitar 1,5 meter dari posisi RC-135 terbang.
Posisi terbang Su-27 itu sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan tabrakan di udara atau Su-27 bisa ‘’terpelanting’’ lalu terbang tak terkendali akibat terhantam after burner, mesin jet RC-135.
Namun, pilot Su-27 yang tampak jelas dilihat dari kokpit RC-135 tampak tidak peduli dan malah membuat manuver berbahaya sambil memperlihatkan persenjataan yang dibawanya.
Beruntung insiden penyergapan itu hanya berlangsung sebentar karena RC-135 memilih mengalah dengan menjauhi perbatasan ruang udara Rusia.
Selama ini jet-jet tempur Su-27 Rusia memang tergolong jet tempur yang paling sering menyergap pesawat-pesawat yang didentifikas sebagai ‘’musuh’’ dengan melakukan manuver provokatif dan bisa memicu tabrakkan di udara.
(BACA JUGA:Kejamnya Pergaulan Mama-Mama Jepang )