Find Us On Social Media :

Rasputin, Penyihir Kerajaan Rusia yang Menyisakan Kutukan 'Maut' Bagi Para Pembunuhnya

By Ade Sulaeman, Sabtu, 1 Juli 2017 | 17:30 WIB

Rasputin, yang mengutuk para pembunuhnya

Intisari-Online.com – Rasputin, hampir setiap orang Rusia mengenal namanya.

Kekuatan supranaturalnya amat ditakuti. Tapi ia sekaligus orang yang dibenci.

Tak sedikit orang yang menginginkan kematiannya.

“Andai saya dibunuh pembunuh biasa, terutama sesama petani Rusia, tidak perlu takut," tulis "rahib gila", Grigori Yefimovich Rasputin di bulan Desember 1916 kepada pelindungnya, Kaisar Nicholas II dan Rusia.

"Tapi, jika saya dibunuh para Boyars (orang terhormat), dan mereka berhasil, tangan mereka akan tetap berlumuran darahku ... sesama saudara akan membunuh saudaranyadan mereka akan saling membunuh. Tidak ada lagi para penguasa terhormat di negara ini."

(Baca juga: Misteri dan Kisah Hidup Penyihir Grigori Rasputin Mengingatkan Kita bahwa Rusia Pernah Mengalami Masa-masa Mengerikan)

Rasputin, seorang petani jorok, kasar, penuh birahi, pemabuk berat yang terkenal memiliki daya hipnotis dan kekuatan penyembuh yang ampuh, merupakan orang yang paling ditakuti dan dibenci di Rusia karena pengaruhnya terhadap keluarga kerajaan.

Kaisar, terutama isterinya Ratu Alexandra, sungguh menghormatinya karena percaya Rasputin secara ajaib berhasil menyelamatkan putra mereka yang menderita penyakit hemofilia.

Pada tahun 1914, Rasputin tetap hidup meski ditikam di lambungnya oleh seorang perempuan petani. Kini, beberapa pangeran di istana yang dipimpin Pangeran Felix Yusupov sedang sibuk menyusun rencana kematiannya.

Pada malam tanggal 29 Desember 1916, Rasputin di undang ke istana Yusupov. Mereka mengatur agar dia tiba terlebih dulu lalu dijamu dengan anggur dan kue.

Sambil menunggu kedatangan tamu lainnya, Rasputin dengan lahap menikmati sajian yang ada tanpa rasa curiga bahwa makanan dan minuman itu telah diberi zat racun potasium sianida.

(Baca juga: Misteri Kematian Grigori Rasputin yang Tewas Diracun Sianida dan Kutukannya terhadap Rusia)