Duterte juga mengaku mempunyai sepupu yang menjadi anggota Maute, yang salah satunya telah terbunuh.
(Baca juga: Mengenal Farhana Maute, Wanita Yang Menjadi Ikhwal Mula Perang Marawi)
Duterte meyakini keputusan untuk mengumumkan darurat militer di Mindanao dapat dibenarkan, karena dia tahu persis apa yang akan dilakukan oleh para ekstrimis itu.
"Saya tahu penempatan sniper dan di mana mereka menyembunyikan senjata api mereka," kata Duterte dalam sebuah pidato.
"Saya sudah memiliki gambaran yang lengkap, dan saya tahu itu akan menjadi pertarungan yang panjang.”
Duterte mengatakan, dia mengerti mengapa separatis Muslim telah melawan Pemerintah, namun tidak dapat dapat memahami doktrin radikal yang mereka jalankan.
(Sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Teroris di Marawi Paksa Warga Sipil Jadi Budak Seks")