Find Us On Social Media :

Ketika Para Perempuan Marawi Harus Menjadi Budak Seks Kelompok yang Terafiliasi dengan ISIS

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 29 Juni 2017 | 15:30 WIB

Perempuan Marawi dipaksa menjadi budak seks kelompok Maute yang terafiliasi ISIS

Intisari-Online.com - Tak hanya membunuhi warga, kelompok Maute yang terafiliasi dengan juga memaksa para perempuan Marawi, Filipina bagian selatan, menjadi budak seks mereka.

Selain itu, warga sipil yang disandera oleh kelompok itu juga dipaksa menjarah rumah, dan mengangkat senjata melawan pasukan pemerintah.

(Baca juga: Sniper Perempuan Yazidi Tembak Mati Komandan ISIS yang Pernah Membuatnya Jadi Budak Seks)

Keterangan itu disampaikan pihak militer Filipina, berdasarkan pengakuan tujuh warga yang baru berhasil lolos dari penyanderaan di kota dengan penduduk Muslim terbesar di Filipina itu.

Sejumlah sandera ditugasi untuk membawa para teroris yang terluka ke masjid.

Selain itu, sandera perempuan dipaksa menikah dengan anggota kelompok Maute yang merupakan gerombolan teroris yang mengaku setia kepada kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS).

“Inilah yang terjadi di dalam, ini sangat jelas,” kata Jo-Ar Herrera seperti dikutip kantor berita Reuters.

Meski laporan tujuh sandera itu tak bisa diverifikasi, namun hal itu merupakan kisah mengerikan terbaru yang muncul dalam pergolakan yang telah berlangsung selama lebih dari lima minggu.

Beberapa warga yang berhasil lolos dari maut juga mengatakan, mayat penduduk dibiarkan tergeletak di jalan selama berhari-hari.

Sementara, warga sipil terus menjadi perisai hidup bagi para teroris, saat mereka dibombardir oleh serangan udara dan artileri yang kini telah menghancurkan Marawi.

Kemampuan tempur para teroris, akses terhadap senjata berat, dan penggunaan pejuang asing telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pertempuran Marawi menjadi awal kampanye yang lebih luas.

Presiden Rodrigo Duterte, yang muncul kembali di depan publik setelah absen selama seminggu, mengatakan, dia sangat sedih atas krisis tersebut dan berjanji Marawi akan dibangun kembali.