Find Us On Social Media :

SK. Trimurti, Tokoh Kemerdekaan RI Kelahiran Boyolali yang Pernah Menolak Jadi Menteri

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 3 November 2018 | 18:15 WIB

Sebelum Jepang mendarat di P. Jawa, Trimurti bekerja di surat kabar Sinar Selatan yang dipimpin seorang warga Jepang.

Masalah muncul ketika Trimurti memuat artikel kiriman seseorang yang dianggap meresahkan, bertajuk "Pertikaian Tentara Jepang dan Tiongkok".

MENYUSUI BAYI DARI BALIK PENJARA

Baca Juga : Pidato Pangeran Andrew Sukses Bikin Tamu Undangan Menangis di Pernikahan Putri Eugenie

Pada 11 April 1939 lahir putra pertama mereka.

Saat putranya hampir berumur 5 bulan, barulah datang surat keputusan pengadilan untuk mengeksekusi Trimurti.

Tak ada pilihan, ia terpaksa membawa bayinya ikut "masuk penjara".

Belakangan diketahui, penulis artikel itu adalah Sayuti Melik.

Baca Juga : Sering Pasang Tampang Macho, Ternyata Presiden Putin Juga Bisa Tunjukan Sisi Romantisnya

Bulan Juni 1942 putra kedua lahir. Pada masa pendudukan Jepang ini, Sayuti sempat ditangkap karena menerbitkan majalah Sinar Baru.

Setelah itu Trimurti menyusul masuk bui, keduanya sempat merasakan siksaan tentara Jepang.

Baru setelah Jepang kalah, Trimurti dan suaminya bebas.

Pascakemerdekaan, Trimurti ditugasi oleh Komite Nasional Indonesia untuk menggelorakan semangat rakyat di Semarang.

Baca Juga : Jokowi dan Prabowo Berebut 'Hati' Kaum Muda: Bung Karno Malah Pernah Dicemooh Pemuda Gara-gara Berpakaian Trendi

Trimurti menjadi Menteri Perburuhan di Kabinet Amir Sjarifuddin, setelah sebelumnya memimpin Partai Buruh.

Trimurti dikenal kritis dan berwawasan jauh ke depan.

Tulisan-tulisannya pun selalu berpihak kepada perempuan dan rakyat miskin.

Ia memutuskan kuliah lagi di Fakultas Ekonomi Ul, meski ketika itu usianya sudah merambah 41.

Baca Juga : Untuk Bisa Beli Jam Tangan Ronaldo Ini Buruh di Jakarta Mesti Kerja 534 Tahun

Tahun 1959 Soekarno hendak menunjuk Trimurti menjadi Menteri Sosial.

Namun di luar dugaan, Trimurti menolak dengan alasan ingin berkonsentrasi menyelesaikan kuliah.

Begitulah perempuan kelahiran Boyolali itu pernah menolak jadi menteri demi pendidikan yang tengah ditempuhnya.

(Artikel telah digubah dari tulisan Asvi Warman Adam yang pernah tayang di Intisari Online pada 17 Agustus 2017 dengan judul asli 'SK. Trimurti, Saksi Mata Proklamasi yang Pernah Menolak Menjadi Menteri dan Pernah Menyusui dari Balik Bui')

Baca Juga : SK. Trimurti, Saksi Mata Proklamasi yang Pernah Menolak Menjadi Menteri dan Pernah Menyusui dari Balik Bui