Find Us On Social Media :

Saburo Sakai, Malaikat Pencabut Nyawa Para Pilot Tempur Sekutu

By Ade Sulaeman, Rabu, 14 Juni 2017 | 16:30 WIB

Saburo Sakai

Akibatnya, kokpit A6M2 Zero Saburo terhajar tembakkan dan salah satu peluru menyerempet kepalanya hingga menimbulkan luka parah.

Dalam kondisi seperti itu Saburo membuat manuver menukik seolah mau jatuh ke laut.

Darah mengucur dari wajah Saburo dan salah satu matanya tak bisa melihat.

Saburo yang merasa sekarat kemudian memutuskan untuk mencari kapal perang musuh dan berniat melakukan serangan kamikaze dengan cara menabrakkan pesawatnya.

Sebagai seorang Samurai, Saburo juga ingin mati secara ksatria. Mati bersama sebanyak mungkin musuh.

Tapi Saburo ternyata tak menemukan sasaran dan dalam kondisi terluka parah serta pesawat Zero-nya rusak, Saburo memutuskan untuk mendarat di Pangkalan Jepang terdekat, Rabaul.

Kendati pendaratannya tidak mulus, Saburo berhasil mendarat dan kemudian dibawa ke Jepang untuk dirawat.

Kurang lebih 6 bulan Saburo mendapat perawatan sebelum kemudian kembali melaksanakan latihan terbang. Termasuk latihan terbang kamikaze.

Tahun 1944, Saburo yang hanya memiliki satu mata, bergabung dengan Skadron Yokosuka Air Wing dan dikirim ke pertempuran Iwo Jima.

Dalam pertempuran ini Saburo sengaja mencegat 15 pesawat tempur F6F AS dan terlibat dogfight sengit selama 20 menit.

Ia berhasil lolos tanpa ada satu peluru pun yang mengenai pesawatnya. Hingga perang usai, Saburo paling sedikit telah menembak jatuh 60 pesawat tempur AS.

Paska PD II, Saburo kembali menjalani kehidupan sebagai seorang sipil dan Budhis di Jepang.

Ia berjanji untuk tak membunuh lagi bahkan membunuh seekor nyamuk pun sudah tidak sanggup. Untuk menghidupi keluarga Saburo mendirikan usaha cetak kecil-kecilan.

Dalam beberapa tahun, usaha cetak Saburo berkembang menjadi perusahaan besar.

Ia sempat berkunjung ke AS dan bertemu awak SBD-3 Dauntless yang dulu menjadi musuhnya dalam pertempuran udara Guadalcanal serta beramah tamah sepanjang hari.

Pada tanggal 22 September 2000, Saburo yang juga dikenal sebagai fighter Zero dengan nyawa rangkap itu meninggal karena serangan jantung.