Find Us On Social Media :

Bagaimana Wabah Demam Kuning Mengubah New Orleans Menjadi ‘Kota Mayat’ dan Melanggengkan Perbudakan

By Intisari Online, Jumat, 2 November 2018 | 17:30 WIB

Baca Juga : Hati-hati! Wabah Penyakit Paling Banyak Disebarkan Lewat Daging Ayam

Menurut Olivarous, para dokter terkemuka di Selatan menyebarkan kebohongan bahwa orang kulit hitam memiliki kekebalan alami terhadap penyakit itu.

Kebohongan itu, sialnya, digunakan untuk membenarkan perbudakan.

Dengan alasan ini, orang-orang kulit putih punya dalih untuk terus mempekerjakan orang-orang kulit hitam di berbagai tempat yang rentan terkena penyakit ini.

Yang lebih parah, para pendukung perbudakan berpendapat bahwa Tuhan telah menciptakan orang kulit Hitam kebal penyakit.

Sehingga, mereka bisa dimanfaatkan untuk memperluas industri dan ekonomi nasional.

Lebih dari itu, orang-orang kulit hitam ini dimanfaatkan untuk melindungi orang-orang kulit putih dari kematian akibat demam kuning.

Tapi justru di sinilah masalahnya. Seiring waktu, semakin banyak yang tahu bahwa orang kulit hitam tidak benar-benar kebal terhadap penyakit ini.

Begitulah, tutup Olivarius, penyakit-penyakit mematikan sering digunakan untuk melanggengkan prasangka—juga kedudukan.

Baca Juga : Kisah Tragis Amal Hussain: Gambaran Betapa Mengerikannya Dampak Perang Saudara di Yaman