Find Us On Social Media :

Charly van Houten Digugat Cerai, Ini 8 Alasan Istri Menceraikan Suaminya

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 30 Oktober 2018 | 19:15 WIB

 

Intisari-Online.com- Lama tak terdengar kabarnya, mantan personel ST12, Charly Van Houten kini muncul dengan kabar tidak mengenakkan.

Pelantun lagu Saat Terakhir yang menikahi istrinya, Shinta Regina, pada 2004 diketahui tengah digugat cerai.

Sontak berita soal dirinya yang digugat cerai istrinya itu membuat publik bertanya-tanya.

Surat gugatan cerai yang dilayangkan oleh Regina pun telah beredar beserta jadwal sidang di Pengadilan Agama Cimahi, Jawa Barat.

Baca Juga : Ketika Batu Berbobot 37 Kg Menjadi 'Saksi' dalam Sebuah Pengadilan: Ternyata Begini Kisah di Baliknya

Sementara penyebab keretakan rumah tangga Charly masih menjadi tanda tanya, sebenarnya secara umum hal apakah yang menjadi alasan utama istri ingin menceraikan suaminya?

Sebuah situs kencan khusus wanita yang telah bercerai, Next Love membuat survei untuk mengetahui penyebab terbesar dari gugatan cerai yang dilayangkan istri untuk suami.

Survei ini diikuti oleh 43.000 wanita yang telah bercerai.Ternyata hasilnya cukup mengejutkan, bahkan peringkat pertama bukan karena si suami selingkuh, namun berikut ini:

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh, Ini Jumlah dan Ketentuan Ganti Rugi Kecelakaan Pesawat yang Harus Diterima Korban

1. Tujuan hidup yang berbeda

Wanita merasa bahwa tujuan hidupnya tak lagi sejalan dengan suami. Ini biasanya karena ada banyak konflik dalam rumah tangganya bahkan untuk urusan yang sepele.

2. Perselingkuhan

Saat perselingkuhan dilakukan oleh satu pihak, nyaris mustahil mempertahankan biduk rumah tangga.

Kalau bisa berdamai, maka rasa tidak percaya terhadap pasangan akan terus menghantui selamanya.

3. Pertengkaran terus-menerus

Baca Juga : Gelas yang Dibelinya Meledak, Wanita Ini Ajukan Gugatan Kepada IKEA Sebesar Rp2 Miliar

Selalu ribut dan bertengkar setiap hari tentu menguras tenaga dan perasaan, terlebih bagi wanita.

Pertengkaran yang tak kunjung selesai biasanya juga membuat kondisi psikologi wanita menjadi lebih buruk.

4. Kurangnya keintiman

Wanita kadang juga ingjn berlama-lama di ranjang dengan pasangannya, sementara si suami mungkin terlalu sibuk bekerja.

Baca Juga : Siswi Diperkosa Beramai-ramai Sampai Hamil dan Ditolak Sekolah Karena Dianggap 'Merusak Suasana'

Tak bisa dipungkiri, nafkah batin masih menjadi salah satu kebutuhan terbesar bagi pasutri.

5. Kesehatan mental

Ini bisa berasal dari dua pihak, apakah istri yang menderita ketidak stabilan mental, atau suami.

Hidup dengan pasangan yang memiliki masalah kesehatan mental bisa menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga : Menurut Pengamat Penerbangan, Ini 2 Kemungkinan Penyebab Jatuhnya Lion Air JT 610

6. Kesalahan

Mungkin ada beberapa kesalahan dari berbagai segi yang membuat istri begitu marah pada suami.

Misalnya saja perilaku atau kebiasaan yang dinilai salah dan suami gagal memperbaikinya.

Baca Juga : Inilah Pertama Kalinya Hukum Islam Digunakan di Inggris untuk Selesaikan Sengketa Perceraian

7. Kebosanan

Cukup banyak wanita yang mengatakan bahwa hubungan mereka membosankan.

Ini bisa terjadi karena kurangnya keinginan untuk mencoba hal-hal baru bersama pasangan atau terlalu sibuk dengan rutinitas harian masing-masing.

8. Kekerasan dalam rumah tangga

Baca Juga : Istri Sule Minta Harta Rumah tapi Ditolak Hakim, Ternyata Ini Alasannya

Salah satu faktor perceraian yang cukup besar juga adanya KDRT yang dilakukan oleh suami pada istrinya.

Kekerasan yang dilakukan suami selain menimbulkan bekas luka fisik juga melukai hati dan perasaan wanita.

Tak heran wanita yang pernah mengalami KDRT segera ingin bercerai demi keamanannya sendiri.

Dari 8 alasan utama wanita meggugat cerai suaminya ini, Anda bisa belajar bahwa hubungan rumah tangga memang tak mudah.

Anda dan pasangan Anda harus benar-benar bisa menyamakan tujuan sekaligus menerima perbedaan antara satu sama lain untuk tetap punya rumah tangga yang awet dan langgeng.

Baca Juga : Antonio Blanco, Pelukis asal Spanyol yang Menolak Menjual Karyanya pada Soekarno dan Soeharto