Advertorial

Siswi Diperkosa Beramai-ramai Sampai Hamil dan Ditolak Sekolah Karena Dianggap 'Merusak Suasana'

Adrie Saputra
Moh. Habib Asyhad
Adrie Saputra
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

 Seorang siswi berusia 16 tahun yang diduga diperkosa oleh empat temannya di India ditolak untuk sekolah karena dianggap "merusak suasana".
Seorang siswi berusia 16 tahun yang diduga diperkosa oleh empat temannya di India ditolak untuk sekolah karena dianggap "merusak suasana".

Intisari-Online.com - Sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Begitulah yang dirasakan seorang siswi 16 tahun dari India.

Menurut orangtuanya, setelah diperkosa oleh empat temannya hingga hamil, iaditolak pihak sekolah karenadianggap"merusak suasana".

Remaja itu dikabarkan telah hamil setelah diperkosa di asrama sekolah di kota Dehradun, India, pada 14 Agustus lalu.

Namun, dugaan perkosaan hanya terungkap sekitar sebulan kemudian.

Rupanya staf sekolah menghabiskan beberapa minggu menyembunyikan insiden itu dari polisi dan orangtuanya.

Pihak sekolahjuga dituduh berusahamenggugurkan kandungan dengan minuman obat.

Baca Juga : Video Amatir: Detik-detik 60 Orang Tewas Tertabrak Kereta Saat Festival Pembakaran Patung Iblis di India

Ketika orangtua gadis itu berusahamencari sekolahnya yang lain, satu sekolah dilaporkan menolaknya mentah-mentah.

Mereka mengatakan bahwa si siswi akan 'merusak suasana di sekolah', lapor Gulf News India.

Polisi sekarang sedang menyelidiki klaim orangtua dan empat siswa yang dituduh serta lima anggota staf di sekolah asrama perempuan itu.

Inspektur Senior Polisi Nivedita Kukreti berkata, "Kami sedang mencari kebenaran."

"Kami akan mengirim tim ke sekolah yang bersangkutan untuk mengambil versinya pada hari Senin."

"Sementara itu, kami jugamendalami tindakan hukum yang harus diambil dalam kasus seperti ini."

Baca Juga : Festival Dibakarnya Raja Iblis Rahwana di India Tewaskan 60 Orang Setelah Tertabrak Kereta

Ketua Komisi Negara Uttarakhand untuk Perlindungan Hak Anak (USCPCR), Usha Negi mengatakan, "Setelah gadis itu memberi tahu administrasi sekolah tentang kejadian itu, dia diberi berbagai jenis minuman untuk mengakhiri kehamilan."

"Kami telah mengetahui bahwa minuman obat diberikan kepadanya oleh administrator, bukanya melaporkan masalah ini ke polisi."

Mantan ketua USCPCR Yogendra Khandur mengecam sekolah-sekolah yang menolak menerima siswi itu karena hamil, mengatakan pengalamannya yang mengerikan seharusnya tidak mempengaruhi penempatan sekolahnya.

Dia berkata, "Bagaimana mereka bisa menolak untuk hak pendidikan? Tidak ada alasan mengapa mereka harus menolak untukmasuk sekolah."

Direktur, kepala sekolah, petugas administrasi sekolah asrama, bersama dengan dua anggota staf lainnya, telah ditangkap. (Adrie P. Saputra)

Baca Juga : Asyik Menonton Kembang Api Festival Raja Iblis dari Atas Rel, Lebih dari 50 Orang di India Tewas Tertabrak Kereta Api

Artikel Terkait