Find Us On Social Media :

Memilih AS yang Bermuka Dua Sebagai Salah Satu ‘Pelindung’, Qatar Justru Bahayakan Diri

By Ade Sulaeman, Rabu, 7 Juni 2017 | 18:15 WIB

Bandara Al Udeid AFB di Qatar

Puluhan ribu personel militer AS itu sama saja dengan kehadiran turis yang tidak perlu diundang.

Tapi seperti biasa, suatu negara yang bekerja sama dengan AS secara militer, lama-lama akan terpengaruh oleh sepak terjang AS jika tidak memiliki sikap tegas.

Ciri khas AS adalah politik bermuka dua dan standar ganda karena terbiasa memperlakukan kawan kadang sebagai lawan. Atau lawan diperlakukan sebagai kawan.

Itu bisa terjadi karena militer AS dan agen rahasia CIA memiliki strategi yang berbeda.

Pemerintah AS sedang gencar memerangi terorisme, tapi pada saat tertentu, CIA bisa menggunakan para teroris untuk menyerang targetnya.

Misalnya saja kelompok militan ISIS yang sedang diperangi, bisa saja ‘’dibayar’’ CIA untuk menyerang pasukan Rusia atau pasukan Suriah pro pemerintah.

Dana yang diperoleh oleh CIA bisa saja merupakan hasil penjualan senjata kepada Qatar, lalu digunakan untuk ‘’membayar jasa ISIS’’.

Apalagi Qatar telah membeli 36 jet tempur F-15 produk AS yang nilainya mencapai ratusan milliar dollar.

Qatar bersama negara-negara Arab lainnya sebenarnya telah menandatangani kesepakatan untuk memerangi terorisme, khususnya kelompok ISIS dan al-Qaeda.

Jika Qatar sampai ‘’terpeleset’’ akibat ulah CIA dan secara tak sengaja justru telah mendukung terorisme, maka menjadi masuk akal jika negara-negara Arab yang kecewa, ramai-ramai memutuskan hubungan diplomatik.

Qatar sebenarnya masih kebingungan atas sikap negara-negara Arab itu.

Pasalnya Qatar merasa tidak melakukan pelanggaran tapi tiba-tiba langsung mendapatkan tindakan keras berupa pemutusan hubungan diplomatik dari negara-negara Arab.

Jika bisa memahami sepak terjang militer AS dan agen rahasia CIA, Qatar seharusnya bisa bersikap.

Dengan pemahaman itu , Qatar dimungkinkan tidak demikian mudah terseret oleh manuver-manuver ‘’licik’’ baik yang dilakukan militer AS maupun CIA.