Intisari-Online.com - Upaya mendeteksi ranjau darat yang bisa menghancurkan kendaraan tempur dan personel kini bisa dilakukan dengan cara yang lebih aman.
Pencari ranjau tidak perlu lagi berjalan di darat sambil membawa detektor metal melainkan bisa melakukannya dari jarak jauh menggunakan helikopter.
(Baca juga: Cricetomys, Tikus Afrika Raksasa yang Selamatkan Banyak Nyawa Manusia karena Menjadi Pencari Ranjau)
Kemajuan dalam inovasi perangkat pendeteksi ranjau yang bisa dipasang pada helikopter itu berhasil ditemukan oleh Angkatan Laut AS (US Navy).
Perangkat detektor yang bisa mengendus ranjau atau bahan peledak lain baik yang berada di dalam maupun permukaan tanah menggunakan sistem sinar laser itu dinamai AN/AES-1 Airborne Laser Mine Detection System (ALMDS).
Sebagai wahana pengendus bahan peledak yang diproduksi oleh Nothrop Grumman, ALMDS sudah siap dioperasikan mulai bulan Januari 2017.
Untuk menggarap perangkat ALMDS yang bisa dipasang pada heli tempur Sikorsy MH-60S Knight Hawk, Northrop Grumman, membutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Dalam operasionalnya, ALMDS yang berfungsi sebagai detektor antiranjau bekerja berdasar perangkat berupa sensor laser dan ketika ada ranjau yang terdeksi akan muncul bunyi alram (Light Detection and Ranging (LiDAR).
(Baca juga: Tak Hanya Pintar Mencuri Makanan, Tikus Juga Pandai Mengendus Bom Ranjau)
Berdasar bunyi alarm itu posisi ranjau atau bahan peledak bisa dikunci dan untuk selanjutnya dilumpuhkan.
Kawasan yang menjadi sasaran dan potensial disapu oleh ALMDS adalah pantai untuk melaksanakan operasi pendaratan amfibi, titik-titik pendaratan pasukan khusus di kawasan pantai, zona medan perang, dan lainnya.
Menurut Northrop Grumman, perangkat detektor antiranjau ALMDS bisa memindai kawasan yang luas dan bisa mendeteksi adanya ranjau darat dalam waktu cepat.
Hasil dari deteksi ranjau itu akan disampaikan ke layar digital komputer yang berada di kokpit heli dalam bentuk tayangan gambar tiga demensi.
Berkat hasil deteksi itu, bahan peledak bisa ditentukan jenisnya, posisi akuratnya, dan sekaligus teknis untuk melumpuhkannya.
Dengan demikian tim penjinak ranjau akan bisa bekerja lebih cepat untuk melakukan pelumpuhan sehingga gerak maju pasukan pendarat juga akan lebih lancar.
Perangkat detektor antiranjau ALMDS memiliki berat 36,505 kg dan dipasang pada bagian eksternal heli Knight Hawk yang biasa digunakan untuk menempatkan persenjataan (rack store), BRU-14.
Panjang ALMDS sekitar 2,7 meter dan ketika dipasang tidak berpengaruh terhadap komponen- komponen heli Knight Hawk lainnya.