Find Us On Social Media :

Peserta Electric Jakarta Marathon Meninggal: Cegah Kematian Saat Lari dengan Lakukan 4 Hal Ini Sebelum Kaki Menginjak Lintasan

By Ade Sulaeman, Minggu, 28 Oktober 2018 | 11:45 WIB

Intisari-Online.com - Salah seorang peserta lari Electric Jakarta Marathon meninggal dunia di tengah perlintasan, Minggu (28/10/2018) pukul 06.45 WIB.

Peserta yang diketahui berinisial AH (55) tersebut ikut serta untuk jarak 5 kilometer.

"Iya, tadi di kilometer 3, enggak tahu (kenapa) tiba-tiba jatuh. Bapak ikut yang 5K," ujar Cut, istri korban, di RS TNI Angkatan Laut Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu pagi, seperti dilansir dari kompas.com.

Kabar duka tersebut kemudian memicu pertanyaan, benarkah lari berbahaya? 

Baca Juga : Inilah Makanan yang Harus Dikonsumsi Setelah Olahraga Lari, Simpel Kok

Lari memang dikenal sebagai salah satu jenis olahraga yang mudah dan mudah untuk dilakukan.

Akan tetapi, tidak semua orang benar-benar dapat melakukannya.

Terhitung sejak  2000 hingga 2010 ada 59 pelari dilarikan ke unit perawatan jantung baik setelah berlomba atau di tengah perlombaan.

Baca Juga : Sedang Tren, Ternyata Olahraga Lari Punya 6 Manfaat Hebat untuk Tubuh, Salah Satunya Mengurangi Risiko Kanker

Bahkan ada 42 pelari yang serangan jantung fatal, dan tahun 2011 lalu diberitakan dua pelari maraton meninggal dunia.

Tentu saja pada dasarnya tidak ada orang yang ingin mengalami sakit, khususnya serangan jantung, apalagi hingga kehilangan nyawa justru saat ingin menyehatkan tubuhnya.

Untuk itu, sebelum Anda menyiapkan sepatu lari dan turun ke lintasan, ada baiknya Anda menyiapkan lima hal ini agar dapat berlari dengan aman dan nyaman, seperti dilansir dari kompas.com:

Baca Juga : Jangan Bersaing, Salah Satu Langkah Awal Memulai Olahraga Lari

- Periksa jantung Anda

Tidak setiap orang perlu ke dokter sebelum melakukan lari maraton atau program lari jarak jauh, karena itu ketahui faktor risiko Anda.

Apakah Anda obesitas atau kegemukan? Bagaimana kadar kolesterol, trigliserida, dan tekanan darah? Pernahkah Anda merasakan nyeri pada dada atau sesak napas saat berlari?

Jika Anda merasakan salah satunya, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan sebelum memutuskan berlari.

Baca Juga : Hindari Delapan Kesalahan Ini Saat Olahraga Lari!

- Ketahui riwayat penyakit di keluarga

Salah satu yang membahayakan adalah jika seorang pelari memiliki riwayat hypertrophic cardiomyopathy, kondisi genetik yang akan memperlebar otot-otot jantung, sehingga mengganggu fungsi listrik pompa jantung.

Ketahui apakah dalam keluarga besar Anda ada kerabat yang meninggal akibat penyakit jantung sebelum berusia 50 tahun.

- Berlari seolah sedang latihan

Penelitian yang dilakukan Baggish menemukan bagian paling mematikan dari lari maraton atau jarak jauh adalah seperempat jarak terakhir.

"Saat seseorang mengetahui garis finish sudah dekat biasanya mereka mendorong diri lebih keras dan ini bisa memicu serangan jantung," katanya.

- Pelajari CPR

Menurut penelitian, pelari yang selamat dari serangan jantung adalah mereka yang mendapatkan tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation) dalam waktu 90 detik.

Baca Juga : Pria yang Suka Olahraga Lari Dianggap Menarik oleh Wanita