Find Us On Social Media :

Cerita Pelaku Sumpah Pemuda yang Rumahnya Digeledah Gara-gara Pasang Bendera Merah Putih

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 27 Oktober 2018 | 21:30 WIB

"Sugondo Joyopuspito!"

Baca Juga : Arti Sumpah Pemuda 1928: Pentingnya Semangat Persatuan dan Nasionalisme

"Hah, betul itu! Sugondo Joyopuspito. Dia dari Sekolah Tinggi Hakim. Dan dia itu teman saya. Saya ada potretnya. Sudah berusia lebih dari 50 tahun. Saya simpan baik-baik. Kalau hilang, cari di mana juga nggak ada. Permisi, ya, saya ambilkan," Pak Budiman berlalu.

Selang sesaat ia kembali dengan sebuah album kertas yang sudah tua. Di tangan yang lain tergenggam sebuah amplop yang sudah robek.

"Nah, ini, Sugondo! Di sini saya tidak kelihatan. Ada di belakang," kata Pak Budiman sambil menunjuk ke album.

la kembali membalik lembaran album dan …

Baca Juga : Tokoh Sumpah Pemuda: Dibelit Kemiskinan di Masa Tua, Ini Isi Pesan Terakhir W.R. Supratman

“Ini Sutan Syahrir. Nah, ini Sutan Takdir Alisyahbana. Ia masih hidup dan setahun lebih tua dari saya."

"Lalu bagaimana situasi Sumpah Pemuda itu?"

"Oh, ini cerita saya mulai ngelantur. Waktu itu kan begini.

Katanya jam lima sore sudah harus kumpul di asrama Kramat jelas Pak Budiman.

Baca Juga : Bunyi Sumpah Pemuda yang Asli Timbulkan Perdebatan, Bagian Inilah yang Kemudian Diubah