Advertorial

Bunyi Sumpah Pemuda yang Asli Timbulkan Perdebatan, Bagian Inilah yang Kemudian Diubah

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Sumpah Pemuda menjadi tonggak dasar persatuan Indonesia, namun seperti apa bunyi sumpah pemuda yang asli?

Patut diketahui bahwa saat masih dijajah oleh Belanda, negara kita disebut sebagai Hindia Belanda.

Pada 1915-1921, yang menjadi Gubernur Jenderal ialah Van Limburg Stirrum.

la terkenal dengan janjinya yang disebut Janji November (November Belofte).

Baca Juga : Ini 5 Jenis Kanker Mematikan yang Paling Sulit Terdeteksi pada Pria, Wajib Diperhatikan!

Janji itu berisi bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan, namun itu hanyalah janji kosong belaka.

Sehingga, seiring tumbuhnya kesadaran di kalangan cendekia kita, mulai bermunculan perkumpulan-perkumpulan yang menjawab kekecewaan janji palsu tersebut.

Menurut mereka, Belanda tidak akan melepaskan Indonesia dengan sukarela.

Baca Juga : Tan Malaka, Sosok Sunyi di Balik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

Bangsa Indonesia sendiri yang harus berjuang mencapai kemerdekaan dan melemparkan penjajah dari Indonesia.

Syarat utama untuk suksesnya perjuangan kemerdekaan adalah persatuan bangsa.

Mereka menemukan hal tersebut dalam tulisan-tulisan yang dimuat di majalah Indonesia Merdeka.

Majalah ini dilarang beredar di Indonesia.

Tetapi para pemuda kita berhasil menyelundupkannya ke tanah air kita.

Cita-cita persatuan yang didengung-dengungkan Perhimpunan Indonesia ternyata mempengaruhi perkumpulan pemuda yang waktu itu masih bersifat kedaerahan.

Baca Juga : Hiu Prasejarah Gemar Berpesta dengan Menyantap 'Raksasa Terbang' Ini

Ada Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes dari Sulawesi, Jong Bataks Bond, Sekar Rukun dari Sunda dan sebagainya. KONGRES PEMUDA INDONESIA PERTAMA

Dalam Kongres Pemuda Indonesia I ini juga terdapat suatu panitia perumus.

Tugasnya adalah menyusun usul keputusan kongres.Anggotanya terdiri dari Djamaludin, Sanusi Pane, M. Tabrani, dan Moh. Yamin.

Baca Juga : Jadwal Pertandingan Asian Para Games 2018, Senin 8 Oktober

Usul keputusan yang menjadi bunyi sumpah pemuda yang asli ini dirumuskan Moh. Yamin sebagai berikut: "Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempahdarah yang satoe, tanah Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe,bangsa Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasapersatuan, bahasa Melayoe."

Baca Juga : Temukan Cek Rp150 Juta, Pemuda Ini Malah Mengembalikannya dan Mendapatkan Hadiah yang Jauh Lebih Besar

PERDEBATAN TENTANG BAHASA MELAYU

Namun, rumusan yang kemudian disebut sebagai ikrar untuk kemudian diubah menjadi sumpah ini menimbulkan perdebatan.

M. Tabrani berkeberatan dengan alinea ketiga, yaitu Bahasa Melayu.

Baca Juga : Begini Syarat Menjadi Istri TNI: Selain Banyak Hal yang Disiapkan, Serangkain Tes Juga Harus Dilalui

Menurutnya, Melayu sebaiknya diganti dengan Indonesia sehingga seluruh rumusanmencantumkan nama Indonesia pada bagian akhirnya.

Perdebatan itu pun tak ayal menimbulkan perubahan pada bunyi sumpah pemuda yang asli tersebut.

Meski begitu, awalnya tidak ada kesepakatan mengenai perubahan rumusan itu.

Sehingga, usul keputusan rumusan Moh. Yamin diajukan lagi pada Kongres Pemuda Indonesia II.

Baca Juga : RIP English, Ini 10 Spanduk Paling Lucu Gara-gara Salah Nulis dalam Bahasa Inggris

Kongres berlangsung dari 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.

Hasilnya, bunyi sumpah pemuda yang asli berubah sebagai berikut:

"Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe, tanah Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."

Baca Juga : Wanita Ini Temukan Cara Memangkas Tagihan Listriknya Hingga Rp600 Ribu per Bulan!

Artikel Terkait