Find Us On Social Media :

Dongeng Asal-usul Kota Roma: Ketika Dua Anak Kembar Berebut Menjadi Raja

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 23 Oktober 2018 | 20:30 WIB

Konon inilah sebabnya karang di tempat benteng itu berdiri disebut Karang Tarpeja. Bertahun-tahun kemudian menjadi kebiasaan untuk melemparkan pengkhiant-pengkhianat dari atas karang tersebut.

Baca Juga : Pernah Sangat Berkuasa di Dunia, Kekaisaran Romawi Runtuh Karena 4 Hal Ini

Berdamai  berkat puteri dan isteri

Di dalam orang-orang Romawi bertempur melawan orang-orang Sabin. Ketika itulah wanita-wanita Sabin yang dulu diculik ikut campur tangan.

Mereka diperlakukan dengan baik oleh suami-suami mereka sehingga sekarang mereka melemparkan dirinya diantara orang-orang Romawi dan orang-orang Sabin, supaja ayah mereka dari saudara-saudara mereka tidak saling bunuh dengan suami mereka.

Ini benar-benar di luar dugaan kedua pihak yang bertempur, sehingga mereka berhenti keheranan. Perundingan pun dilakukan dan mereka berdamai untuk berkumpul sebagai suatu bangsa.  Orang-orang Romawipun bertambah dalam jumlah maupun kekuatan.

Pada masa Romulus, kepala keluarga merupakan tuan atas isteri dan anak-anaknya, seperti halnya ia adalah tuan dari pedang dan rumahnya. Kekuasaan benar—benar absolut.

Baca Juga : 7 Senjata Canggih 'Bangsa Barbar yang Biadab' saat Menyerang Bangsa Romawi

la boleh berbuat sesuka hati terhadap isteri dan anak-anaknya bahkan boleh menjuai mereka sebagai budak bila ia mau. Kalau ia membunuh merekapun tidak ada undang-udnang yang melarangnya-

Sekelompok keluarga yang berasal dari leluhur yang sama disebut gens. Mereka dikepalai seorang pater. Kata pater dikenal juga di Indonesia, artinya bapak.

Kaum patricier adalah kaum ningrat Romawi. Mereka dikelompokkan dalam 3 golongan besar yang disebut tribus. Tiap tribus terdiri dari 10 kelompok lebih kecil yang disebut curiae.

Ada golongan penduduk lain yang disebut plebeyer (plebs, dalam bahasa Latin artinya rakyat jelata). Mereka adalah orang-orang yang datang lebih kemudian dari golongan patricier. Mereka banyak yang bekerja di perkebunan.