Find Us On Social Media :

Dongeng Asal-usul Kota Roma: Ketika Dua Anak Kembar Berebut Menjadi Raja

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 23 Oktober 2018 | 20:30 WIB

Remus lawan Romulus

Keduanya memutuskan akan menyerahkan keputusan kepada dewa-dewa. Untuk maksud itu Romulus mendaki bukit Palatin dan Remus mendaki bukit Aventin. Mereka berjaga-jaga siang malam, tapi dewa-dewa tidak memberi petanda apa-apa.

Tapi waktu fajar Remus melihat 6 ekor burung elang terbang di angkasa. Pengikut-pengikutnya bersorak gembira. Mereka memberi penghormatan kepada Remus sebagai raja mereka.

Baca Juga : Akhirnya, Setelah Hilang Selama Lebih dari 1.600 Tahun, Kota Romawi Neapolis Ditemukan di Bawah Laut

Tapi pada saat itu pengikut-pengikut Romulus memberi penghormatan yang sama pada saudara kembar Remus itu, karena Romulus melihat 12 ekor burung elang melintas di udara.

Sekarang keadaan tambah sulit lagi. Mana yang dianggap sebagai petanda menjadi raja? Lebih dulu melihat 6 ekor elang ataukah menyaksikan 12 ekor elang sesaat kemudian?

Tampaknya perselisihan dapat diselesaikan secara menguntungkan bagi Romulus, sebab ia segera membangun tembok kota di bukti Palatin. Remus melompati tembok itu dan mengejek: “Beginilah  kelak akan dilakurkan oleh musuh-musuhmu!"

Romulus marah besar. “Beginilah mereka akan binasa!" jawabnya membunuh saudara kembarnya. Perbuatan yang dilakukan dalam keadaan mata gelap itu disesali seumur hidup oleh Romulus.

Baca Juga : Tanda Jempol ke Atas dan ke Bawah pada Zaman Romawi Kuno yang Bisa Mengirim Gladiator ke 'Neraka'

Kota orang-orang pelarian dan bandit-bandit

Tapi tembok-tembok kota diselesaikan juga dan bangunlah kota baru yang dinamai Roma, menurut nama Romulus. Tanpa penduduk tentu kota itu tidak ada gunanya.

Untuk mengisi kotanya, Romulus mengeluarkan pengumuman bahwa orang-orang yang sedang dikejar musuh atau dikejar pengadilan akan diterima sebagai warga kotanya bila mereka masuk kesana dan mereka akan dilindunginya.