Find Us On Social Media :

Meski Pendeta AS Telah Dibebaskan Turki, Mengapa AS Tak Jadi Kirim Jet Tempur Siluman F-35 Ke Turki?

By Tatik Ariyani, Minggu, 14 Oktober 2018 | 13:15 WIB

Pada akhir tahun, secara hukum, Menteri Pertahanan AS Mattis menyerahkan sebuah laporan yang merinci potensi risiko yang ditimbulkan oleh rencana Turki untuk mengoperasikan jet tempur siluman F-35 bersama rudal S-400, serta potensi ancaman ke sistem militer lain yang disuplai AS kepada Turki.

Peninjauan juga mencakup penilaian tentang apa yang akan terjadi jika Turki, yang memproduksi sejumlah besar komponen F-35, akan dikeluarkan dari program Joint Strike Fighter.

Joint Strike Fighter (JSF) adalah program pengembangan dan akuisisi yang dimaksudkan untuk menggantikan berbagai pesawat tempur, serangan, dan serangan darat yang ada untuk Amerika Serikat, Inggris, Turki, Italia, Kanada, Australia, Belanda, dan sekutu mereka.

Baca Juga : Gempa Manado Berkekuatan 5,6 SR, Mengapa Indonesia Sering Gempa?

Terakhir, Kongres menginginkan Pentagon menyusun daftar alternatif dari rudal S-400 yang bisa ditawarkan AS atau anggota NATO lainnya kepada militer Turki.

Namun, pembebasan Brunson tidak mungkin mengubah situasi ini.

Pemerintah AS dan Turki dilaporkan mencapai kesepakatan hanya sebatas imbalan pelonggaran berbagai sanksi ekonomi jika pendeta AS tersebut dibebaskan, termasuk hal yang membuat nilai lira jatuh.

Hubungan AS-Turki masih dingin, apalagi setelah dukungan AS untuk pasukan Kurdi di Suriah, yang dilihat Turki sebagai ancaman langsung terhadap kepentingan daerahnya sendiri.

Ada juga masalah teori konspirasi yang tidak berdasar mengatakan AS termasuk di antara mereka yang berada di balik upaya kudeta tahun 2016.

Baca Juga : Ditawari Rp30 Miliar untuk Bertarung oleh Rapper Terkenal, Seperti ini Respon Khabib Nurmagomedov