Advertorial
Intisari-Online.com - Tanggal 5 Oktober adalah Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Bicara tentang TNI, tentu tak bisa dilepaskan pula dari Marsekal Hadi Tjahjanto.
Marsekal Hadi Tjahjano adalah panglima TNI yang menjabat mulai tahun 2017 menggantikan Jedneral Gatot Nurmantyo.
Hadi berasal dari Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Penerbang TNI AU tahun 1987.
Baca Juga : Ketika TNI Berhasil Rebut Markas Kelompok Sipil Bersenjata di Papua: Hujan Peluru Sebabkan 2 Orang Tewas
Hadi adalah panglima TNI kedua yang berasal dari Angkatan Udara.
Sebelumnya, ada Marsekal TNI Djoko Suyanto yang menjabat pada tahun 2006 hingga 2007 saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hadi bisa menjadi panglima TNI saat usia yang masih terbilang cukup muda.
Dia baru berumur 54 tahun dan masih punya banyak waktu sebelum pensiun.
Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: 83 Personel TNI dan Barang Bantuan Seberat 6.943 Kg Dikirim ke Palu
Rupanya ada cerita unik dari Hadi Tjahjanto.
Dilansir dari Kompas, ada julukan yang melekat pada Hadi dan diberikan oleh rekan-rekannya semasa SMA di SMPP Malang (sekarang SMAN 1 Lawang) dulu.
Julukannya adalah si otak setan.
Saat masih sebagai siswa, Hadi terkenal sebagai sosok yang cerdas dan sering mendapat nilai bagus.
Baca Juga : TNI AU Ingin Ambil Alih Pengelolaan Ruang Udara yang Bertahun-tahun Dikuasai Singapura, Ini Syaratnya
Ia mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dianggap rumit oleh sebagian besar siswa SMA. Tapi, Hadi tak pernah kesulitan.
Hadi dianggap bisa mencerna mata pelajaran dan memahaminya dengan sangat singkat tapi selalu benar.
Karena hal itulah Hadi dijuluki si otak setan.
"Temannya SMA kalau ketemu saya bilang, Hadi itu memang otak setan," kata ayah Hadi, Bambang Sudardo.
Bambang juga bercerita bahwa rahasia kepintaran Hadi bukan karena otaknya dirasuki setan seperti julukan itu, melainkan kerja kerasnya.
"Anaknya rajin belajar. Kalau belajar juga pasti fokus. Ya tidak lama belajarnya. Tapi setiap seesai belajar, keluar langsung makan," lanjut Bambang.
Menurut Bambang, Hadi selalu lapar setelah belajar karena energinya ia gunakan untuk fokus.
Sejak keci Hadi memang ingin sekali menjadi prajurit TNI.
Maklum, ayahnya berpangkat Sersan Mayor di Landasan udara (Lanud) Abdulrachman Saleh.
Karena motivasi itulah Hadi berjuang sekuat tenaga untuk terus berprestasi.
Sekarang, 'si otak setan' menjadi panglima TNI. Ia sedang menuai hasil atas usaha-usaha yang ia lakukan sedari muda dulu.
Baca Juga : Kisah Hans Mencari Putrinya di Reruntuhan Hotel Roa Roa: Suara Itu Semakin Lama Semakin Lemah