Advertorial

Ketika TNI Berhasil Rebut Markas Kelompok Sipil Bersenjata di Papua: Hujan Peluru Sebabkan 2 Orang Tewas

Moh. Habib Asyhad
Intisari Online
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Dalam operasi tersebut, setidaknya ada dua anggota KKSB yang tewas tertembak peluru panas anggota TNI.
Dalam operasi tersebut, setidaknya ada dua anggota KKSB yang tewas tertembak peluru panas anggota TNI.

Intisari-Online.com -Melalui sebuah operasi bersenjata, Tentera Nasional Indonesia (TNI) akhirnya berhasil merebut markas Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB).

Dalam operasi tersebut, setidaknya ada dua anggota KKSB yang tewas tertembak peluru panas aparat.

Seperti dilaporkan Kompas.com, pada Selasa (2/10) kemarin, pasukan TNI akhirnya berhasil merebut markas KKSB pimpinan Goliat Tabuni.

Markas tersebut terletak di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya.

Seperti disebut di awal, ada dua anggota KKSB yang tewas dalam pertempuran tersebut.

Baca Juga : Mewahnya Kota Kuala Kencana Milik PT. Freeport di Tengah Hutan Papua, Serba Modern dan Canggih!

Meski berhasil menguasai markasnya, Goliat Tabuni diduga berhasil meloloskan diri.

Terlepas dari itu, masih menurut sumber yang sama, setidaknya ada empat fakta menarik terkait operasi ini.

1. TNI merebut markas KKSB

Selasa kemarin, anggota TNI melakukan penyisirian di wilayah Distrik Tingginambut.

Sekitar pukul 06.000 WIT, mereka bertemu anggota gelompok Goliat Tabuni di sebuah tempat yang diduga markas KKSB.

Saat itulah terjadi baku tembak antara TNI dan gerombolan tersebut.

Dalam operasi tersebut, pasukan TNI dipimpin oleh Lettu Inf Angga.

Sebelumnya ia tidak mengetahui apakah Goliat Tabuni juga ada di dalam markas tersebut atau tidak.

KKSB melalukan perlawanan sengit dan terus menembaki anggota Lettu Inf Angga.

Setelah terus melancarkan tembakan, akhirnya pasukan TNI berhasil memukul mundur dan merebut markas tersebut.

Dua anggota KKSB tewas dalam pertempuran tersebut.

Sementara dari pihak TNI tidak ada laporan adanya korban luka maupun jiwa.

2. Dua anggota KKSB tewas, salah satunya kaki tangan Goliat Ilustrasi senjata api.

Setelah markas berhasil dikuasi, pasukan TNI melaukan pembersihan dan menemukan dua anggota KKSB tewas.

Mereka juga menemukan dua pucuk senjata laras panang jenis FNC.

Baca Juga : (Video) Hanya Bersenjatakan Tas , Nenek Pemberani Ini Lawan 2 Pria yang Mau Curi Mobilnya

Menurut keterangan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi, Selasa (2/10), salah satu korban KKSB dapat dikenali adalah pengawal Goliat Tabuni atas nama Dekilas Tabuni.

Ia menambahkan bahwa saat ini jenazah korban belum bisa dievakuasi karena jauh dari pemukiman warga.

3. Pasukan TNI tembus hutan di Papua di malam hari dan hujan peluru

Anggota KKSB menguasai medan. Strategi yang dilakukan melakukan serangan dan kabur.

Namun, bukannya mundur, pasukan TNI terus mencoba mendekati sumber tembakan.

Karena itulah, tambah Aidi,prajurit TNI berinisiatif bergerak mendekat ke arah sumber suara tembakan.

Mereka sempat mendapat gangguan tembakan, tapi memilih untuk tidak kabur atau menghindar.

Sebaliknya, mereka justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut.

“Meskipun sebenarnya tenaga mereka telah terkuras karena siang hari mereka kontak tembak dengan musuh. Dan malam ini pun mereka tidak tidur bergerak menerobos gelapnya malam mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim," tambahnya.

4. TNI waspada anggota KKSB berbaur dengan masyarakat

Markas KKSB akhirnya berhasil dikuasai TNI sementara anggotanya bercerai-berai, sebagian diduga berbaur dengan masyarakat.

Baca Juga : Berawal Ingin Beri Bantuan Makanan ke Anak-anak, 2 Anggota TNI Ini Gugur Ditembak Anggota OPM

"Saya rasa mereka semakin terdesak, karena markas-markas mereka yang berhasil direbut tetap diduduki TNI, namun mereka akan berpindah lagi ke tempat lain untuk bersembunyi," ungkapnya.

"Kalau semakin terdesak bukan tidak mungkin mereka akan sembunyikan senjata dan berbaur dengan masyarakat di kampung-kampung," pungkasnya. (Michael Hangga Wismabrata/Kompas.com)

Artikel Terkait