Find Us On Social Media :

Mengunjungi Sisa-sisa Kekejaman Pol Pot dengan Pasukan Khmer Merahnya di Tuel Sleng

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 9 Oktober 2018 | 21:30 WIB

Kalau ditanya soal rencana masa depan, mereka akan menjawab, "Yang penting, kami telah berhasil mengusir Pol Pot."

Museum "Pol Pot"

Pol Pot. Selalu nama itu yang dibicarakan. Padahal, tidak semua orang pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri. Pol Pot seperti hantu.

Kata mereka, kalau mau melihat "sang hantu" kita harus pergi ke Tuel Sleng.

Di Tuel Sleng ada sebuah penjara rezim Pol Pot yang saat ini dijadikan semacam museum.

Sepuluh tahun yang lalu, gedung yang tadinya berfungsi sebagai sekolah putri itu diubah oleh para algojo Pol Pot menjadi tempat penyiksaan.  Kini bekas-bekas kekejaman itu tidak dihilangkan.

Di situ masih ada alas tempat tidur dari besi dan percikan darah yang sudah mengering yang dicat kembali. Rantai duri terjuntai di bagian kepala, seolah-olah orang baru saja menariknya dari seorang korban.

Baca Juga : Tragisnya Kisah Pangeran Sihanouk yang Kelima Anaknya Dibantai Khmer Merah Pimpinan Pol Pot

Lalu, di bawah sebuah peringatan yang tergantung di dinding yang berbunyi "tidak perlu menjerit kalau dipecut atau dilistrik" terletak cambuk dan accu.

Di ruang lain ada ribuan foto para algojo berikut berkas-berkas tentang korban yang ditemukan di situ. Teror menguasai seluruh stasiun penyiksaan itu.

Urut-urutan peristiwa diperlihatkan lewat lukisan cat minyak berukuran besar yang dibuat oleh tujuh orang korban penyiksaan yang berhasil bertahan hidup dari 14.499 korban. Selain itu masih ada lukisan yang dibuat dengan pensil.

Dalam lukisan-lukisan itu digambarkan seorang pria yang kakinya digantung, sedangkan kepalanya ditenggelamkan ke tong penuh air.