Find Us On Social Media :

Mantan Budak Seks ISIS yang Berhasil Melarikan Diri Itu Kini Diganjar Hadiah Nobel Perdamaian

By Intisari Online, Jumat, 5 Oktober 2018 | 18:15 WIB

Akibatnya, para pengikut agama yang tidak memiliki kitab suci resmi ini, sering menjadi sasaran genosida.

Seperti tertulis dalam buku Murad, sebelum ISIS, kekuatan luar, termasuk Ottoman dan sekte lainnya, pernah mencoba menghancurkan mereka sebanyak 73 kali.

Dalam sebuah perjalanan ke luar kota bersama rombongan ISIS, Murad, yang waktu itu berusia 21 tahun, menjerit untuk menghentikan salah seorang militan yang menarik payudaranya setiap si militan itu melewatinya.

“Kenapa kamu berteriak?” tanya seorang militan kepada Murad.

“Saya takut.”

“Orang ini … menyentuhku.”

“Apa yang kamu pikir bisa sampai sini?” tanya seorang komandan.

“Kau orang kafir, sabiyya (budak seks) dan kau milik ISIS sekarang, jadi biasakan.”

Komandan itu lalu meludahi wajah Murad, mengeluarkan sebatang rokok, dan memadamkannya tepatdi bahu Murad.

Ia menyalakan sebatang lagi dan menaruhnya di perut Murad, menampar wajahnya dua kali seraya memberinya peringatan: “Jangan sekali-kali bersuara lagi.”

Di kegelapan sebuah rumah yang penuh sesak dengan perempuan-perempuan yang dipaksa jadi budak seks, Murad bertanya-tanya tentang nasibnya.

 ***