Find Us On Social Media :

Letizia, Sang Ibunda Napoleon Bonaparte yang Ogah Tinggal di Istana

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 5 Oktober 2018 | 16:00 WIB

Dalam urusan keluarga, firasatnya tentang kedua isteri Napoleon, Josephine de Beauharnais dan Marie Louise dari Austria pun tepat. Kedua perempuan itu hanya memanfaatkan  kedudukan Napoleon, tidak mencintainya.

Namun, yang paling memprihatinkan Letizia sepanjang hidupnya adalah retaknya hubungan Napoleon - Lucien. Napoleon tidak suka adiknya menikah dengan sembarang orang, sementara sang adik sama sekali tak mau diatur oleh Kaisar.

Madame Mere-lah yang sering membela Lucien mati-matian sehingga dituduh lebih mencintainya.

Baca Juga : Battle of the Nile : Misi Rahasia Pasukan Napoleon Mengusasi Mesir Lewat Laut yang Berakhir Tragis

Lucien juga satu-satunya adik Napoleon yang tidak mau diangkat menjadi raja. la menolak berbagai jabatan yang ditawarkan kakaknya sebagai imbalan perceraiannya dengan isterinya. Berkat perlindungan ibunya, Lucien tidak dikucilkan dari keluarga Kaisar.

Pada 1805, Letizia berusaha mempertemukan keduanya. Namun pertemuan itu justru  membuat kedua kakak-beradik nyaris berkelahi. Lucien memilih "melarikan diri" dan "bersembunyi" di Vatikan.

Paus Pius VII, yang pernah berselisih dengan Napoleon, mengangkatnya menjadi Prince de Canino.

Terpisah di pengasingan

Letizia tidak pernah kembali ke Korsika, melainkan menetap di Italia. Namun ia sempat mendampingi Napoleon di Pulau Elbe, karena isterinya, Marie-Louise, tidak mau ikut.

Baca Juga : Ramalan Nostradamus: Napoleon, Hitler, dan Tokoh di Timur Tengah dalam Perang Dunia

Ketika Napoleon memutuskan meninggalkan Pulau Elbe pada 26 Februari 1814 dan mencoba merebut lagi tampuk pemerintahan Prancis, Letizia turut mendorongnya dengan mengatakan, pengasingan tidak cocok untuk orang sekaliber anaknya. Lebih baik mencari solusi lain walaupun risikonya mati dengan pedang di tangan.

Saat untuk kedua kalinya ia harus meninggalkan Prancis, setelah kekalahannya di Waterloo pada 1815, Napoleon bermaksud pergi ke Amerika. Namun ia ditipu dan dibawa ke Saint Helena.

Letizia yang sudah berusia 70 tahun merasa sedih, tanpa berita dari putranya yang diasingkan. Baru belakangan ia tahu Napoleon berada di Saint Helena.

Letizia mengajukan permohonan agar penahanan Napoleon diperingan, namun sia-sia. Napoleon akhirnya meninggal pada 5 Mei 1821, tapi Letizia baru diberi tahu pada bulan Juli. Ibu yang malang itu tergoncang.

Baca Juga : Makanan Kaleng yang Kita Konsumsi Saat Ini Berasal Dari Sayembara Napoleon Bonaparte

Baginya, hidup sudah berakhir. Tak dikabulkan juga permohonan terakhirnya agar kerangka Napoleon dibawa ke Prancis dan dimakamkan di tepi Sungai Seine "di tengah-tengah rakyat Prancis yang sangat dicintainya" sesuai pesan almarhum.

Letizia hidup lebih lama 15 tahun daripada putranya yang nomor dua itu. Di tengah-tengah berbagai potret dan kenangan tentang lima putra dan tiga putrinya, serta suami tercinta, Charles.

Sampai akhirnya, menghembuskan napas terakhir di usia 87, disaksikan oleh Lucien, Jerome, dan Kardinal Fesch.

 Baca Juga : Napoleon, Panglima Perang yang Selalu Bertempur di Garis Depan dan Bukan Hanya ‘Duduk Manis’ di Tenda